Orang Tua Murid Diduga Aniaya Teman Anaknya di SDN Poasaa

Orang tua korban atas nama Andriansyah Siregar melaporkan dugaan penganiayaan ini ke Polres Konawe, dengan Nomor Polisi: LP/B/67/IX/2023/SPKT/POLRES KONAWE/POLDA SULAWESI TENGGARA, Rabu (20/9/2023).

Konawe, Rakyatpostonline.com– Dugaan kekerasan fisik di lingkungan sekolah kembali terjadi, hal ini menimpa salah satu murid kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Poasaa, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe.

Dimana seorang murid kelas 3, diduga telah dianiaya oleh orang tua temannya, saat proses belajar mengajar telah berlangsung di sekolah tersebut.

Ironisnya, kasus dugaan penganiayaan ini diketahui oleh orang tua korban beberapa hari setelah insiden terjadi, dimana informasi itu didapat dari kerabat yang mendengar ada peristiwa yang menimpa anaknya beberapa hari lalu.

Tidak terima dengan insiden ini, orang tua korban atas nama Andriansyah Siregar, langsung melaporkan dugaan penganiayaan ini ke Polres Konawe, dengan Nomor Polisi: LP/B/67/IX/2023/SPKT/POLRES KONAWE/POLDA SULAWESI TENGGARA, pada Rabu (20/9/2023).

Andriansyah kepada awak media, mengaku kaget atas dugaan kekerasan fisik yang dialami anaknya ini, lantaran terjadi di lingkungan sekolah, saat jam pelajaran berlangsung.

Andriansyah menuturkan, kronologis kejadian ini bermula saat seorang siswa teman sekelas anaknya, melapor kepada orang tuanya mengenai kehilangan uang.

“Itu teman sekelasnya menuduh anakku yang ambil itu uangnya dan orang tua murid ini langsung datang ke sekolah dan memanggil anak saya keluar dari kelas dan dia jitak kepalanya,” ujarnya.

Tak puas dengan jitak kepala, terduga pelaku juga menyentil telinga korban. Kejadian ini disaksikan teman-temannya, bahkan kakaknya sendiri yang duduk di kelas lima.

Padahal sesungguhnya menurut Andriansyah, anaknya tidak pernah mengambil uang yang dimaksud. Hal itu diperkuat dengan teman-teman korban yang bersaksi, uang tersebut sudah habis dibelanjakan sendiri oleh anak pelaku.

Atas kejadian ini, Andriansyah sebagai orang tua korban, sebelumnya telah melakukan konfirmasi ke rumah pelaku, menanyakan langsung kenapa sampai tega menganiaya korban.

“Dia (pelaku-red) tidak bisa menjelaskan secara rinci kenapa bisa berbuat seperti itu, tapi istrinya juga sudah melontarkan kata-kata nanti ketemu di Polres saja,” ucap Andriansyah.

Sebagai orang tua korban, ia berharap kasus ini dapat ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian, kemudian kasus serupa tidak terjadi lagi di lingkungan sekolah, sebab hal tersebut bisa menimbulkan trauma psikologis bagi anak-anak.

Pasca kejadian ini, Andriansyah mengaku bahwa korban tidak mau ke sekolah selama beberapa hari, padahal ia sudah beberapa kali mengancam anaknya bakal dikeluarkan dari sekolah kalau malas.

“Ternyata anak saya tidak mau sekolah karena pasca alami kekerasan fisik yang mungkin buat dia trauma. Saya berharap pihak sekolah juga bisa lebih responsif lagi kedepannya, agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi di lingkungan dunia pendidikan,” tutupnya.


Laporan: Syaifuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *