Gelombang Pertama 500 TKA, HMI Kendari Siap Gempur Ali Mazi dan Boikot Bandara Halu Oleo

Ilustrasi Tenaga Kerja Asing (TKA) China.

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Kendari, Rakyatpostonline.com –
Kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang menuai penolakan dari berbagai pihak, rupanya tidak menyurutkan niat pemerintah provinsi sultra untuk memperbesar kerang investasi di morosi, sehingga dibeberkan oleh Gubernur Sultra rencana kedatangan TKA Asal China gelombang pertama 23 juni mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum HMI Kendari, Sulkarnain, kembali angkat bicara dan akan melakukan aksi boikot di Bandara Halu Oleo Kota Kendari.

Menurutnya, kehadiran TKA mesti pada koridor hukum indonesia yang konstitusional dan tidak merugikan masyarakat apalagi di tengah pandemi covid-19, saat ini sedang memasuki tahapan new normal.

*Sulkarnain.

“Yang pada intinya TKA kita tolak, lagian tidak ada pembenaran TKA asal china masuk secara konstitusional di tambah lagi ini masih suasana pandemi,” Kecam, Sulkarnain. Selasa, (16/06/2020)

Ketua HMI kendari itu menduga ada kepentingan elit yang membuat gaduh kondusivitas masyarakat Sultra dari kebijakan anak emas Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Perusahaan.

“Saya sampaikan, jangan ada kepentingan elit yang dapat mengganggu kondusivitas masyarakat sultra. Sehingga saat ini adem-adem saja tampa beban memutuskan kebijakan dan mengenyampingkan kepentingan masyarakat umum,” ungkapnya.

Sulkarnain memaparkan, bahwa soal kebutuhan TKA sangat tidak relevan dengan ruang kerja di morosi. Sehingga kedatangan dari 500 TKA secara gratis dan masyarakat lokal diimingkan mahar untuk masuk menjadi karyawan di PT. VDNI dan OSS.

“Alasan dengan mengatakan itu sudah memenuhi persyaratan kedatangan 500 TKA itu tidak relevan, lalu mereka masuk gratis. Sementara pekerja lokal kita di Sultra diduga ada pungutan biaya sebagai mahar,” tegasnya.

HMI Cabang Kendari akan tetap melakukan penolakan dan boikot bandara halu oleo, walaupun masih suasana pandemi dan siap berhadapan dengan siapapun. Sebab menurutnya kebijakan kedatangan TKA sudah melanggar Imbauan pemerintah, begitu pula sebaliknya adanya demonstrasi besar yang akan dilakukan gerakan Hijau Hitam di kota lulo.

“Kami tetap tolak. Dengan ketegasan ini kami harapkan mampu membangun stigma positif kepada khalayak luas. Yang jelas saya tegaskan kami siap berhadapan dengan siapapun, bahkan dengan Gubernur Sultra, Ali Mazi sekaligus,” Pungkas Sulkarnain. (*TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *