[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Kendari, Rakyatpostonline.com –
Dinilai Tak mengindahkan Keinginan rakyat Kedatangan 500 TKA, AMPUH Sultra Ingatkan Pemerintah bahwa Kedaulatan ada ditangan rakyat bukan ditangan asing, demikian dikatakan Hendro Nilopo selaku Presidium Aliansi Masyarakat Peduli Hukum Sulawesi Tenggara (AMPUH-SULTRA) saat di temui, Jumat, (25/6/2020).
Kata dia, hadirnya 156 dari 500 orang TKA yang rencananya akan masuk di bumi Anoa di tengah pandemi covid-19 terkesan dipaksakan dan membuat sejumlah OKP, ORMAS, LSM di Sultra geram.
Menurut Hendro, jauh sebelum kedatangan mereka, sejumlah elemen telah melakukan aksi unjuk rasa penolakan
“Saya menghimbau kepada pemerintah daerah untuk bisa lebih mengedepankan keinginan rakyat dibanding keinginan asing, sebab kedaulatan tertinggi di negeri ini berada ditangan rakyat bukan ditangan asing dan elit politik,” Tegasnya.
Pria yang akrab di sapa Don HN ini juga memastikan jika Tenaga Kerja Asing (TKA) tahap 2, masih di paksakan untuk datang, maka yakin dan percaya akan ada gelombang pergerakan dari berbagai elemen dan tentunya lebih besar dari aksi Tolak TKA Jilid I katanya
“Kami sarankan sebaiknya pemerintah batalkan dulu kedatangan TKA Cina tahap 2, sampai keadaan disultra ini benar-benar aman,” Paparnya.
Pihaknya menyarankan untuk membatalkan kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina gelombang adalah upaya mencegah kemungkinan terjadinya Konflik horizontal di bumi anoa tercinta ini. Namun sebaliknya jika pemerintah tetap memaksakan untuk mendatangkan Tenaga Kerja Asing (TKA) china, maka secara tidak langsung pemerintah menginginkan kemungkinan terjadinya Konflik Horizontal di masyarakat.**