[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Konawe Selatan, Rakyatpostonline.com – Gelombang penolakan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang akan bekerja di PT. Virtu Dragon Nickel Industri (VDNI) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tengara (Sultra) terus berdatangan. Kali ini disuarakan Dedi Dermawan, Pemuda Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) barisan presidium asal konsel ini menolak keras masuknya 500 TKA dari Negeri Tirai Bambu itu untuk bekerja di Bumi Anoa.
“Akibat pandemi Covid-19 yang terjadi selama ini, hampir semua akses dilakukan penutupan. Ditengah kondisi seperti ini, tiba-tiba kita didatangkan orang dengan jumlah banyak dan parahnya itu berasal dari China, negara yang pertama ditemukan Corona virus. Ini yang menjadi salah satu dasar kami menolak kehadiran TKA asal China,” kata Dedi sapaan akrabnya di salah satu warkop di kota kendari, Jum’at (19/6/2020).
Selain persoalan tersebut, ia juga menyampaikan lima pernyataan, terkait rencana kedatangan 500 TKA asal China tersebut. Pertama penolakan TKA dari negeri Tirai Bambu itu juga dilakukan karena saat ini tengah terjadi ketidakpastian ekonomi serta meningkatnya kemiskinan dan pengangguran dalam negeri.
“Selain itu bila TKA Asing dipaksakan masuk di Sultra akan melalukan aksi demonstrasi damai secara besar-besaran, untuk melakukan aksi penolakan tapi aksi itu aksi damai,”pungkasnya
Pihaknya juga meminta kepada Forkopimda Sultra kiranya agar memperhatikan keselamatan rakyat yang saat ini sementara berperang melawan Pandemi Covid-19 di Sultra.
Tidak hanya itu, Dedi menyayangkan sikap inkonsistensi Pemerintah Provinsi Sultra, dalam hal ini Gubernur yang sebelumnya menolak kedatangan TKA asal China, namun dalam pantauannya yaitu 15 Juni 2020, Gubernur berbalik sikap mendukung masuknya TKA tersebut.
“Sikap tersebut tentu menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan publik, sehingga perlu adanya klarifikasi atau pejelasan lebih lanjut secara komprehensif,” sambung Dalle sapaan akrabnya.
Selain itu, Pemuda yang sering di panggil dalle ini juga juga mendesak DPRD untuk segera memanggil Gubernur, Kapolda dan dua perusahaan yang mempekerjakan 500 TKA itu yakni PT. VDNI dan PT OSS serta pihak terkait lainnya untuk mengambil sikap tegas dan keadilan dengan memperhatikan aspek kemaslahatan umum sehingga terwujud kehidupan yang harmonis dan berkelanjutan.
“Kami juga meminta pihak Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polda Sultra agar bertindak proffesional dan menghindari tindakan-tindakan yang terindikasi mengistimewakan TKA,” Tegasnya.
Apala tenaga kerja asing masuk dapat melukai hati rakyat, Lanjut Dalle sebab masyarakat di sultra berupaya berperan melawan Covid -19, malah pemerintah pusat memberikan peluang kepada TKA masuk. Padahal TKA yang akan masuk belum tentu seteril dari penyakit Corona. **
(Rakyatpostonline.com/Sultan Bakri)