SMP Negeri 1 Andowia Gelar Vaksinasi, PTM dan Perketat Prokes

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Andowia, Sekh Ahmad, S.Pd, (Kiri).

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Setelah lebih dari setahun pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewajibkan seluruh sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka mulai Juli 2021.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Andowia, Sekh Ahmad, S.Pd, mengatakan, proses pembelajaran di sekolah telah dilaksanakan sesuai pembelajaran normal setelah melaksanakan vaksinasi Covid-19 berdasarkan lanjutan instruksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Pemberian kewenangan kepada pemerintah daerah untuk menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah dituangkan dalam keputusan bersama empat menteri di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan urusan dalam negeri,” Ucap, Sekh Ahmad. Sabtu, (06/11/2021).

Sebelumnya, pada Agustus lalu, pemerintah memutuskan untuk memperbolehkan sekolah melakukan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka di daerah zona hijau dan kuning, atau daerah yang memiliki risiko rendah penyebaran virus corona, secara bertahap.

“Pemberlakuan Protokol Kesehatan di SMP Negeri 1 Andowia sangat diperketat, dan Alhamdulillah, wilayah Konawe Utara sudah memenuhi kriteria pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka atau kondisi wilayah zero level,” Terangnya.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe Utara memastikan dulu bagaimana kondisi sekolah di SMP Negeri 1 Andowia, Lanjut Mantan Kepsek SMPN 1 Asera itu, apakah sudah lengkap fasilitas protokol kesehatannya dan ini sudah diwajibkan pemberlakuannya pada juli 2021 kemarin.

“Setelah kemarin vaksinasi siswa-siswi dari pihak sekolah, dan ditambah pihak Polres Konut menggelar vaksinasi kepada murid SMPN 1 Andowia serta beberapa warga setempat ikut melaksanakan vaksin covid-19,” Papar, Sekh Ahmad.

Seiring perkembangan saat ini program vaksinasi pelajar untuk mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mengharuskan pelajar divaksinasi. Namun demikian program vaksinasi tetap berjalan seiring dengan pembelajaran tatap muka.

Sekh Ahmad menambahkan, bahwa vaksinasi pelajar tersebut sebagai jawaban beberapa alasan orang tua yang belum memperbolehkan anaknya mengikuti PTM karena alasannya belum mendapatkan vaksin, dan sebagian kecil orang tua murid masih belum memperbolehkan anaknya divaksin covid-19.

“Setelah murid bisa mendapatkan vaksin semua. Maka akan tercipta percepatan herd immunity atau kekebalan lokal. Sehingga menjadi PTM normal. Sebelumnya dewan guru sudah melaksanakan vaksinasi tahap satu dan dua,” Jelasnya.

Olehnya itu, pihak SMP Negeri 1 Andowia terus berupaya memberikan pemahaman kepada orang tua murid betapa pentingnya vaksinasi. Diketahui, siswa-siswi sudah melaksanakan Vaksinasi pertama 126 sasaran, dan Vaksinasi Kedua 92 sasaran, serta tersisa 44 sasaran siswa belum melaksanakan vaksinasi.

“Sosialisasi program vaksinasi kepada seluruh orang tua atau wali murid agar tidak termakan berita hoax. Bukan cuma dilingkup sekolah, tapi untuk yang lain juga. Terus kita harus lebih bisa mencerna segala informasi yang kita terima,” Jelasnya. (*DIN/RUL)


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *