Restui Kedatangan TKA Bukti Pemerintah Inginkan Pertumpahan Darah

*Ketua Bidang Kajian Data dan Advokasi, Alala Pelesa. (Kiri)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Kendari, Rakyatpostonline.com –
Gelombang penolakan kedatangan TKA asal Tiongkok di Sulawesi Tenggara terus menuai polemik di masyarakat, pasalnya kehadiran mereka dinilai tidak tepat dimasa pandemi Covid-19.

Kedatangan TKA secara bertahap itu direncanakan akan tiba pada selasa, 23 Juni 2020 melalui Bandara Halu Oleo.

Menanggapi hal itu, Forum Pemerhati Tambang (Format) Sulawesi Tenggara melalui Ketua bidang kajian data dan advokasi, Alala Pelesa menyebutkan restu pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara yang tetap mendatangkan TKA bukti pemerintah menginginkan pertumpahan darah antara warga lokal dan TKA.

Restu Pemprov yang tetap ingin mendatangkan TKA itu dapat memecah konflik antara warga lokal dan TKA, kedatangan mereka tidak tepat dimasa pandemi ini karena kondisi psikologi masyarakat masih takut akan datangnya orang luar apalagi TKA yang datang berasal dari negara sumber virus itu ada,”Ucapnya. Minggu (21/06/20)

Pemuda Konawe yang lebih di kenal dengan sapaan Hendrik ini, menekankan kepada pemerintah agar menunda kedatangan TKA di Konawe untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah.

Ditunda dulu lah kedatangan mereka untuk saat ini jangan sampai memancing amarah masyarakat seperti kejadian di daerah lain terjadi konflik antara pekerja lokal dan TKA yang berpotensi menimbulkan pertumpahan darah.

Ia juga menyarankan kepada Gubernur Sultra dan PT VDNI lebih baik memberdayakan skill para pekerja lokal ketimbang mendatangkan TKA yang waktunya tidak tepat.

Lebih baik berdayakan skill tenaga kerja lokal yang pernah di sekolahkan ke China sambil menunggu kondisi yang tepat mendatangkan TKA, apa gunanya pekerja kita di berangkatkan ke China dengan alasan mengikuti pelatihan skill tapi pas kembali di Indonesia nyatanya mereka hanya jadi karyawan biasa,” tutupnya.**


(Rakyatpostonline.com/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *