[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Kendari, Rakyatpostonline.com –
Rapat Forkopimda Sultra yang dilaksanakan di ruang rapat rumah jabatan (rujab) Gubernur Sultra, yang katanya dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, para rektor universitas negeri, dan beberapa Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk mendiskusikan Rencana PT. Virtu Dragon Nickel Industri (VDNI) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) untuk mendatangkan 500 TKA asal China. Kini menuai sorotan dari berbagai kalangan baik dari aktivis, legislatif maupun eksekutif di Bumi Anoa saat ini.
Pengurus Pusat Jaringan Advokasi Masyarakat Indonesia (PP JAMINDO) merupakan salah satu lembaga nasional saat ini, menolak keras kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing di Sultra, yang notabene TKA tersebut berasal dari negara tempat lahirnya Covid-19.
Muh. Gilang Anugrah (MGA) Ketua Umum Pengurus Pusat Jaringan Advokasi Masyarakat Indonesia (PP JAMINDO) mengatakan, hasil rapat Forkopimda berhasil membuat gaduh masyarakat sulawesi tenggara. Sebab telah menyetujui rencana kedatangan TKA di Sultra.
“Kami siap melakukan konsolidasi antar lembaga, serta pengurus pusat jamindo bakal menyambut kedatangan TKA China dengan demonstrasi. Kami menolak tegas dan memboikot Bandara Halu Oleo nantinya,” Cetus, MGA, Rabu, (17/06/2020).
Gubernur Sultra, Ali Mazi, lanjut MGA, sudah berhasil membuat gaduh masyarakat sulawesi tenggara. Aksi ini bukan saja pemboikotan Bandara Halu Oleo, namun massa aksi akan menyuarakan hingga sampai ke dalam wilayah Perusahaan PT. VDNI dan PT. OSS, di Morosi, Kabupaten Konawe. (B)
Laporan : Julianto
Editor : M. Sahrul