HMI Cabang Kendari Desak Pemprov Sultra Atasi Virus Corona

*Ujang Hermawan, Ketua umum HMI Cabang Kendari.

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Klick Bacakan Berita“]
Kendari, Rakyatpostonline.com – Kasus virus Corona yang sudah banyak memakan korban ini, menjadi momok menakutkan masyarakat secara umum. Tanpa Terkecuali di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Salah Satu Daerah yang Tingkat Pemasukan TKA China paling Tinggi.

Ketua umum HMI Cabang Kendari, Ujang Hermawan, mendesak pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dibawah kepemimpinan, H. Ali Mazi, SH segera mengintruksikan dinas terkait agar melakukan langkah-langkah yang kongkrit untuk memastikan tidak adanya penyakit virus Corona di Bumi Anoa.

“Kita telah melihat fakta yang ada. Dimana Pernyataan Presiden Joko widodo, bahwa saat ini ada beberapa masyarakat yang kemudian telah positif terkena virus corona. Sehingga sangat besar kemungkinan di Sultra akan terjadi hal demikian. Bagaimana Tidak ? Sultra merupakan provinsi yang memasok TKA asal China Menjadi pekerja beberapa Perusahaan Tambang yang ada diSultra,” Ungkapnya.

Sementara Virus Corona Pertama kali tersebar dari Wuhan China itu Sendiri. Lanjut Ujang, Sehingga potensi TKA Asal China Yang berada di Sultra Sangat besar. Sehingga Saya menegaskan kepada Pemerintah Provinsi Sultra, Untuk Kemudian Melakukan langkah Antisipasi yang konkrit agar Kekhawatiran masyarakat bisa diredam” pungkasnya.

Lanjut, Ujang Hermawan selaku ketua umum HmI Cabang kendari yang juga alumni fisip UHO mengatakan bahwa penyakit virus Corona bisa saja hadir dibumi anoa karena sebagian besar pekerja yang berada di PT. VDNI morosi adalah TKA (china) dan mereka bisa saja terjangkit virus Corona karena selama ini tidak ada pengawasan terhadap pemerintah provinsi maupun daerah.

“Harus ada pemeriksaan Terpadu. Baik dari pemprov maupun pemda yang didaerahnya memiliki perusahaan Tambang yang mayoritas pekerjanya berasal dari China. Jika hal itu tidak dilakukan maka saya pastikan. HmI Cabang Kendari akan Turun mengevaluasi pemprov maupun perusahaan perusahan tambang yang mempekerjakan TKA Asal China.”
Tutupnya. (B)

Laporan: Sultan
Editor: M. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *