Mediasi Tak Membuahkan Hasil, Masyarakat Boikot Jalan Akses PT. VDNI

Aliansi Masyarakat Bersatu Lakukan Aksi Boikot Jalan Hingga Tuntutan di Tiga Desa Dipenuhi. Selasa, (16/06/2020). (Noldy/Rakyatpostonline.com).

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Konawe, Rakyatpostonline.com – Berbuntut tak ada kesepakatan antara pihak Perusahaan PT. Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI) dan Aliansi Masyarakat Bersatu yang diputuskan pada sidang mediasi kali ini. Mediasi ini merupakan tuntutan masyarakat lokal lingkar tambang yang difasilitasi oleh Kapolres Konawe, bertempat di kantor PT. Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI) dihadiri Ketua DPRD Konawe, Camat Morosi, Tiga Kepala Desa yakni Desa Besu, Desa Wonua Morini dan Desa Mendikonu serta dari massa Aliansi Masyarakat Bersatu. Senin, (16/06/2020).

Sidang mediasi ini berlangsung dari Pukul 10.00 WITA, hingga 17.00 WITA, sehingga tidak membuahkan kesimpulan dalam forum tersebut. Aliansi Masyarakat Bersatu yang tergabung dari tiga desa, melakukan aksi boikot jalan dipertigaan Desa Besu, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kondisi Antrian Mobil Pengangkut BBM Tersendat Melintas Akibat Akses Jalan Diboikot Warga Setempat.*

Imran Leru, Koordinator Aliansi Masyarakat Bersatu menegaskan, bahwa kebijakan rekruitmen karyawan dan karyawati, dalam hal penambahan eksternal, internal, dan humas secara esensialitas, merupakan tindakan diskriminatif dan melecehkan masyarakat lokal. Sehingga Pihaknya meminta untuk menesahkan tuntutan masyarakat tergabung tiga desa, sebagai bentuk penyerapan tenaga kerja lokal di perusahaan smelter PT. Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI).

“Ditengarai bisa mendistorsi hubungan sosial kemasyarakatan, yang selama ini sudah terbina. Harusnya pihak menejemen perusahaan tidak menciptakan instabilitas lokal yang bisa menggangu jalannya proses berinvestasi,” Paparnya.

Hal senada di ungkapkan kordinator aksi, Safrul mengatakan, bahwa pihak aliansi masyarakat bersatu tiga desa, tidak akan pernah membuka blokade jalan sampai tuntutan mereka terpenuhi.

“Kami tidak akan pernah membuka jalan, sampai tuntutan kami di iyakan oleh management perusahaan. Pihak perusahaan jangan hanya memperbanyak Tenaga Kerja Asing, tetapi harus mampu menyerap tenaga kerja lokal. Terutamanya warga yang berada dilingkar tambang khususnya tiga desa ini,” Pungkas Safrul.

Sampai berita ini di tayangkan, warga dari 3 desa yakni masyarakat Desa Besu, Desa Wonua Morini dan Desa Mendikonu masih menutup jalan menuju Perusahaan Mega Industri PT. Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI). (B)

(Rakyatpostonline.com/ Noldy)


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *