[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Konawe Selatan, Rakyatpostonline.com |
Akses jalan Desa Tunduno Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hancur atau rusak parah usai dilanda banjir beberapa bulan ini.
Kepala Desa Tunduno, Subhan, SH mengatakan, jalan berlubang dan berlumpur karena arus banjir yang deras. Kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah hingga tergenangi air kurang lebih 600 meter, arah ke permukiman warga Desa Tunduno menuju Desa Andepali.
“Rusaknya akses jalan sudah hampir belasan tahun, kini masih belum ada realisasi, sehingga terbengkalai dan rusak, kondisi jalan saat ini tergenang air hingga ketinggian 1 meter,” ungkap, Subhan, SH, Minggu, (26/7/2020).
Padahal, jalan itu, lanjut Subhan, adalah jalan yang digunakan warga beraktivitas sehari-hari, untuk menjual hasil pertanian menggunakan jalan penghubung akses dua kabupaten yakni Desa Lameuru, Desa Opaasi, Desa Boro-Boro Lameuru, Desa Tunduno Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konsel serta Desa Andepali, Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe.
“Semestinya, setelah belasan tahun mengalami kerusakan, minimal ada perhatian dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, tidak membiarkan jalan tersebut rusak. Idealnya ada penimbunan jalan, sehingga bisa memudahkan warga untuk memasarkan hasil pertanian,” Paparnya.
Selain itu, jalan ini adalah akses satu-satunya lalu lintas mobil Enam Roda hingga mobil tronton bermuatan diatas kapasitan 15 Ton dilalui jalan tersebut. Sebab, jembatan baley yang dikerjakan tepatnya di jalur sampara tidak diperboleh dilalui kapasitas yang sudah ditentukan.
“Setidaknya ada kepedulian dari pemerintah dan tidak membiarkan jalan ini dalam kondisi rusak terus begini. Parahnya, jalur ini dipakai pengendara mobil tronton bobot hingga macakup puluhan ton, menambah beban masyarakat. Sehingga sudah tidak bisa dilalui lagi masyarakat sekitar yang mendiami di lima desa ini,” Keluh Subhan, pada Rakyat Post.
Masyarakat Desa Tunduno saat ini juga mengalami kerugian gagal panen, akibat rembesan banjir yang menimpa masyarakat setempat, seperti hasil jagung, kacang, terong, serta sayur mayur lainnya.
Hal senada dikatakan Yusrin, warga desa tunduno menuturkan, jalan tersebut setidaknya perlu diperhatikan, agar masyarakat pengguna jalan tenang melintas.
“Selain kebutuhan akses pertanian masyarakat, jalan ini adalah menuju arah ke Bandara Halu Oleo, Kendari. Saat ini siapa lagi pak, yang akan perhatikan kalau bukan pemerintah yang dapat memberikan perhatiannya kepada kami selaku pengguna rutin jalan ini,” Keluh Yusrin.
Akan tetapi, dirinya tidak tahu persis kapan perbaikan jalan tersebut akan diperhatikan. Karena itu, warga pun berharap agar perbaikan jalan bisa dilakukan dengan segera.
Diketahui, sekarang ini anggota Karang Taruna Desa Andepali, Kecamatan Sampara, Konawe, telah melakukan Pemalangan Jalan, sebagai wujud kekecewaan warga kepada Pemerintah daerah dan Provinsi Sultra, yang sampai saat ini tidak memperbaiki jalan tersebut.
Sudah sekitar 1 minggu, mobil kendaraan berat yang lewat dari bandara halu oleo terpaksa harus memutar balik. (*)