Bupati Konsel Dituding Ngeprank, Pembangunan Asrama Sebatas Lelucon

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Kendari, Rakyatpostonline.com – Setengah tahun bergulir, iming-iming membangunkan Asrama Mahasiswa Konawe Selatan (Konsel) di Kota Kendari rupanya hanya jadi buah bibir. Perjuangan pemuda dan mahasiswa pada 2 September 2019 hingga berbuntut luka dan mendapat hasil sia-sia begitu saja.

Rupanya luka yang sebelumnya perlahan terobati oleh janji Bupati dan Wakil Bupati Konsel diatas kertas putih, yang disaksikan Ketua dan anggota DPRD Konsel, Kapolres Konsel, dan Sekda kini kembali tersobek.

Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga dituding bermain Prank (Humor Praktik) dalam proses pembangunan asrama mahasiswa konsel. Setelah sebelumnya menganggarkan pembangunan asrama, lalu diam-diam menghapuskannya.

Kabar kebohongan tersebut terkuak setelah dibeberkan oleh anggota DPRD Konsel usai rapat paripurna satu hari lalu. Salah satu koordinator Keluarga Besar Pemuda dan Mahasiswa (KBPM) Konsel, Alfian Annas mengaku, sangat kecewa dan menyayangkan perlakuan bupati konsel, yang tidak serius menjadikan skala prioritas tuntutan Mahasiswa dan Pemuda Konsel.

“Kami merasa kecewa sikap bupati konsel, dia itu orang tua dan sudah berjanji untuk di realisasikan. Apalagi sudah ditanda tangani serta disaksikan Ketua DPRD dan Sekda. Sungguh ironis,” kesal, Alfian Annas, Sabtu (4/6/2020).

Hal senada diungkapkan Jefri, salah satu koordinator KBPM yang juga jendral lapangan saat aksi menuntut asrama 2 September 2019 lalu.

Kata dia, Bupati Konsel kini terbukti sebagai pembohong besar, pembangunan asrama telah dianggarkan bahkan sudah tayang tapi dihapus begitu saja.

“Masih banyak program yang tidak begitu urgen untuk dihapuskan atau dialihkan, kenapa harus pembangunan asrama mahasiswa yang dihapuskan, ini menandakan bupati tidak peduli dengan mahasiswa. Tentu kami sangat kecewa dan mengecam, dan kami akan melakukan koonsolidasi besar-besaran melakukan perlawanan besar dalam waktu dekat,” kecamnya.

Sementara, Rendy Tabara yang secara khusus diutus atas nama KBPM bertemu langsung Bupati dan Wakil Bupati pada 11 Maret 2020 lalu juga nyata dibohongi.

“Saya sangat kecewa terhadap Pemda Konsel, apalagi saya pernah bertemu dengan bupati dan wakil bupati pada 11 Maret 2020 di kantor bupati, untuk kemudian mendiskusikan terkait asrama mahasiswa Konsel dan pada saat itu Bupati dan Wakil Bupati Konsel sendiri yang berkata bahwa asrama mahasiswa Konsel sudah dianggarkan dan itu berjumlah 1,5 Milyar,” bebernya.

Sekarang, tambah dia, pukulan telak yang didapat, info terbaru saat rapat paripurna di kantor DPRD Konsel, anggaran pembangunan asrama mahasiswa telah dihapus.

“Ternyata kami hanya dibohongi, maka kami akan lakukan perlawanan penuh dan pengorbanan demi tercapainya asrama mahasiswa Konsel, dan ingat perlawanan kami tidak ditunggangi oleh kepentingan apapun, apalagi disangkutpautkan dengan politik. Kami akan terus melawan sampai asrama dapat di realiasasikan. Saat ini kita berkoordinasi dengan semua mahasiswa Konsel untuk melakukan perlawanan. Ini masalah serius dan mendesak,” Cetus Rendy Tabara. (*)

Laporan: Julianto
Publisher: M. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *