Kunker ke Sultra, Presiden Joko Widodo Resmikan Dua Pabrik Smelter Nikel

Presiden Joko Widodo usai meresmikan Pabrik Smelter nikel milik PT OSS dan PT GNI. (Foto: Istimewa)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Konawe, Rakyatpostonline.com – Presiden Joko Widodo meresmikan Pabrik Smelter nikel PT. OSS di Morosi, Sulawesi Tenggara dan PT. GNI, Morowali Utara, Sulawesi Tengah berlangsung di Morosi (Pabrik Smelter PT. VDNI dan PT. OSS), 27 Desember 2021. Pabrik Smelter diresmikan Presiden sekaligus yang berada di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah melalui Virtual.

Presiden Jokowi bersama rombongan, setelah tiba di PT. VDNI langsung menuju ke Pabrik Smelter PT. OSS yang diresmikan sekitar 7 KM dari lokasi peresmian di lokasi PT. VDNI Morosi. Presiden didampingi Menteri Perindustrian, menko Investasi, Menteri Sekertaris Negara, Kapolri, Gubernur Sulawesi Tengah, Gubernur Sulawesi Tengah, Forkopimda Prov. Sultra, Bupati Konawe, Bupati Morowali Utara, Dirut PT. GNI Morowali Utara, Dirut PT. VDNI Morosi dan Dirut PT. ESS serta Presiden Direktur PT. VDNI Morosi meninjau langsung dan melihat langsung proses pengolahan nikel pada smelter PT. OSS. Setelah itu, Presiden bersama rombongan menuju lokasi peresmian.

Pada sambutan Presiden, menyampaikan Berkali-kali saya bilang ‘STOP EXPORT NIKEL’, tahun depan ‘STOP EXPORT BOUTSIK’ dan tahun depnnya lagi kita STOP minerba lainnya”

“Dengan stop export, yang didapatkan adalah Industri di dalam negeri berkembang sangat cepat dan hirilisasi berkembang juga sangat cepat, karena memang tidak ada pilihan yang ingin mengambil, membeli bahan mentah kita sudah tidak bisa lagi, artinya mau tidak mau harus mendirikan industri di tanah air, sehingga kita tidak mengexport bahan mentah yang berpuluh-puluh tahun dilakukan tanpa memberikan nilai tambah yang besar kepada negara,” kata Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan “Hari ini diresmikan Pabrik Smelter yang menghasilkan Feronikel memproduksi 1.800 ton/tahun, untuk itu saya sangat menghargai pembangunan pabrik PT. GNI dan ini memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari biji nikel yang diolah menjdi feronikel yang nilai tambahnya meningkat 14 kali dan bila biji nikel diolah menjadi Stanley Steel meningkat menjadi 19 kali lipat.

Secara khusus Presiden menyampaikan kepada Gubernur dan Bupati agar menjaga iklim investasi agar kondusif sehingga nilai tambah itu muncul, dengan kondusif aman tenaga kerja dan investasi aman sehingga rekrutment tenaga kerja akan terus bertambah, yang saat ini tenaga kerja di Morosi dan Morowali Utara berjumlah 27.000. (**)


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *