[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Saumlaki, Rakyatpostonline.com |
Terkonfirmasi satu orang penumpang Kapal Sabuk 34 tujuan Tual, Larat, Saumlaki dan Maluku Barat Daya (MBD) akhirnya tertahan di pelabuhan Saumlaki. Penumpang harus bertahan di atas kapal sehingga harus menunggu Tim Gugus Kesehatan Provinsi Maluku melakukan Swab kepada 248 penumpang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Ruben memberikan keterangan kepada sejumlah awak media mengatakan, penumpang kapal Sabuk 34 berjumlah 252 yang akan turun di Larat, Saumlaki, dan MBD ternyata ditemukan 1 orang Terkonfirmasi positif Covid-19 jenis kelamin laki-laki.
“Satu orang terkonfirmasi, ditahan di atas Kapal dan diperlakukan khusus, sementara tiga lainnya yang merupakan keluarga terkonfirmasi Covid 19 ditahan terpisah. Kita sambil menunggu Tim yang akan melakukan Swab, apakah dikarantina di Kabupaten Kepulauan Tanimbar ataukah di Ambon,” Ungkap, Ruben, Rabu, (2/9/2020).
Menurut Ruben, dari 352 penumpang yang tujuannya ke Larat, Saumlaki dan MBD ternyata 4 orang turun di Larat dan langsung di Karantina di Rumah sakit Anak Tototi Larat tersisa di kapal berjumlah 248 orang sehingga dari hasil Koordinasi Pemprov Maluku bersama Pemda Maluku Barat Daya, telah bersepakat penumpang tidak bisa diturunkan ke darat.
“Hasil Koordinasi dengan Propinsi dan Kabupaten Maluku Barat Daya penumpang nantinya akan diturunkan di rumah sakit rujukan di Kepulauan Tanimbar setelah tim melakukan Sueb kepada penumpang,” Paparnya.
Untuk itu kata Ruben dari hasil Koordinasi Pemrov Maluku dengan Pemda Maluku Barat Daya, hasilnya telah dilaporkan ke Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon.
Ruben mengimbau Kepada masyarakat agar tidak perlu panik berlebihan dan tetap tenang, patuh dan taat kepada aturan protokol kesehatan agar zona hijau yang selama ini dipertahankan selalu terjaga.
“Mudah-mudahan kasus satu orang yang Terkonfirmasi di kapal Sabuk 34 ini, dapat ditangani serta teratasi oleh tim gugus kesehatan sehingga daerah kita tetap aman,” (*Tim AWPI)