Wabah COVID-19, Konutara Sultra: Mana Bantuan Kemanusiaan Dari Perusahaan Tambang di Sultra?

WABAH COVID-19 - Presidium Konsorsium Nasional Pemantau Tambang dan Agraria (Konutara).

[responsivevoice_button rate=”1″ pitch=”0.9″ volume=”0.9″ voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klick Bacakan Teks Berita“]
Kendari, Rakyatpostonline.com – Sulawesi tenggara saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja, hal ini bisa kita lihat sejak wabah virus Corona (Covid 19) merembet masuk ke Sulawesi Tenggarara (Sultra). Perputaran roda perekonomian di Bumi Anoa menjadi menurun. Secara otomatis penghasilan masyarakat juga merosot. Ditambah lagi dengan keputusan masyarakat untuk tetap berdiam diri dirumah (#Di Rumah Aja) membuat mayoritas masyarakat tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Presidium Konsorsium Nasional Pemantau Tambang dan Agraria (Konutara), Koordinator Wilayah (Korwil), Sulawesi Tenggara (Sultra), Muh. Andriyansah Husein, mengungkapkan, ada kurang lebih 390 (tiga ratus sembilan puluh) Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang tersebar di jazirah Sultra. Tetapi sampai hari ini belum mencakup hingga 5 % terlihat untuk berkontribusi penanganan Wabah Virus Corona (Covid 19).

“Kurang lebih 390 IUP Tambang yang tersebar di Sulawesi tenggara, tetapi sampai hari ini baru beberapa perusahaan saja yang turut serta berkontribusi terhadap penanganan Virus Corona (Covid 19). Lantas asas manfaat dari Perusahaan-perusahaan tambang itu untuk apa keberadaan ?, Jangan hanya mau mengeruk Sumber Daya Alamnya saja, kemudian apatis dengan persoalan-persoalan yang di hadapi oleh masyarakat,” Ungkap, Muh. Andriyansah Husein. Kamis, (2/04/2020).

Hal senada di ungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Konsorsium Nasional Pemantau Tambang dan Agraria (Konutara) Muh. Gilang Anugrah, mengutarakan, bahwa para pemegang IUP harus kreatif dan punya jiwa kemanusiaan.

“Jangan tunggu di soroti dulu baru bergerak. Situasi saat ini bukan situasi yang biasa. Ditengah wabah virus Corona menyerang, masyarakat memilih untuk tetap dirumah saja. Artinya kebutuhan pokok mereka tidak mampu lagi terpenuhi. Lantas kemana semua para pengusaha tambang kita yang ada di Sulawesi tenggara, notabene harus memperdulikan masyarakat khususnya yang mendiami/bermukim di wilayah tambang,” Kecam, Gilang.

Untuk itu pihaknya menghimbau kepada seluruh Investor atau pemegang IUP, melakukan operasi produksi pertambangan di Sulawesi Tenggara, agar kiranya bisa berkontribusi membantu meringankan beban masyarakat dengan memenuhi kebutuhan pokok mereka yang saat ini memilih tinggal dirumah saja sesuai dengan instruksi pemerintah pusat dan daerah. (B)

Laporan: Nursalim
Editor: M. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *