[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Klick Bacakan Berita“]
Kendari, Rakyatpostonline.com – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara mengimbau warga untuk mewaspadai penyebaran virus corona baru yang telah menimbulkan wabah di Kota Wuhan, China. Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr Andi Hasna, mengatakan, Provinsi Sulawesi Tenggara adalah salah satu daerah yang paling banyak dikunjungi Warga Negara Asing (WNA) asal China yang berkerja di perusahaan tambang. Minggu (25/1/2020).
“Kota Kendari inti tujuan transportasi udara, sebagai tempat transit TKA China yang akan menuju kawasan industri Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah,” Ungkap dr. Andi Hasna.
Wilayah Kabupaten Konawe, lanjut, dr. Andi Hasna, salah satu perusahaan pertambangan yang paling banyak mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China adalah PT VDNI dan PT OSS yang ada di kawasan industri Morosi.
“Pihak Kami sudah melakukan kesiapsiagaan bersama KKP di bandara, dengan melakukan thermal scanner kepada setiap pelaku perjalanan TKA asal China. Petugas kesehatan bandara juga memperketat pengawasan, khususnya untuk WNA asal China dengan meminta mereka melewati kamera scanner dan itu diwajibkan,” jelasnya
Virus corona pertama kali diidentifikasi berasal dari kota Wuhan, China. Adapun virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.
Parahnya, virus ini juga telah merebak ke 13 negara di berbagai benua. Telah banyak yang berpendapat mengenai penyebab dari virus corona ini bisa menyebar begitu luasnya.
Meski daerah tambang itu hingga saat ini, belum ditemukan kasus virus corona. Dinkes Sultra bersama pihak terkait ikut serta waspada sebelum merebahnya penyakit baru di wilayah tersebut.
Hewan Kelelawar, merupakan pembawa penyakit paling banyak. Dari total 137 penyakit, sekitar 60 penyakit bisa ‘ditransfer’ langsung atau tidak langsung dari kelelawar ke manusia. Penyakit-penyakit ini antara lain, virus corona, virus hanta, virus lyssa, virus corona SARS, virus rabies, virus lassa, virus henipah, virus ebola dan virus marburg.
David Hayman, profesor dengan spesialisasi penyakit zoonotik di Massey University berkata peluang penyakit dari kelelawar ke manusia meningkat seiring pertambahan populasi manusia. Kelelawar hanya menderita sedikit dari virus yang mereka bawa karena mereka ‘membocorkan’ DNA ketika mereka terbang.
Berikut beberapa informasi penting yang berkaitan dengan Infeksi Corona Virus atau lengkapnya disebut sebagai Novel Corona Virus-2019 (2019-nCoV):
1) Sampai saat ini belum ditemukan kasus atau yang dicurigai (suspect) mengarah sebagai pneumonia corona virus Wuhan di Sulawesi Tenggara (Sultra).
2) Hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan adanya transmisi dari manusia ke manusia (WHO), tetapi dianjurkan tetap dengan kewaspadaan yang tinggi.
3) Hindari kontak dengan penderita yang dicurigai, utamanya mereka yang setelah berkunjung atau berasal dari daerah terjangkit, terutama setelah 31 Desember 2019 dengan gejala gejala, seperti pada gambar info grafis.
4) Instansi berwenang terkait di Provinsi Sulawesi tenggara telah mengambil langkah langkah antisipasi untuk pencegahan dan deteksi penyebaran 2019-nCoV, yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinkes Provinsi/Kab/Kota, Rumah Sakit Bahteramas, Labkesda sesuai Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI tertanggal 5 Januari 2020.
Pemberitahuan Kementerian Kesehatan kepada publik bahwa virus Corona influenza kali ini serius. Metode pencegahannya adalah menjaga tenggorokan tetap lembab, jangan sampai tenggorokan Anda mengering. Dengan demikian jangan menahan dahaga Anda karena begitu membran di tenggorokan Anda kering, virus akan menyerang ke dalam tubuh Anda dalam waktu 10 menit. Minumlah 50-80 cc air hangat, 30-50 cc untuk anak-anak, sesuai umur.
Setiap kali Anda merasa tenggorokan Anda kering, jangan menunggu, simpan air di tangan.
Jangan minum banyak pada satu waktu karena itu tidak membantu, alih-alih terus menjaga kelembapan tenggorokan. Hingga akhir Maret, jangan pergi ke tempat-tempat ramai, memakai topeng yang diperlukan terutama di kereta atau transportasi umum.
Hindari makanan yang di goreng atau pedas dan tambahkan vitamin C.
Gejala/deskripsi adalah :
1. Demam tinggi berulang-ulang.
2. Batuk lama setelah demam.
3. Anak-anak cenderung.
4. Orang dewasa biasanya merasa tidak nyaman, sakit kepala dan sebagian besar berhubungan dengan pernapasan.
5. Sangat menular.*
(Rakyatpostonline.com/TIM)