Kolaka Timur, Rakyatpostonline.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, menginstruksikan kepada seluruh pemerintah kabupaten (Pemkab) untuk menerapkan Data Desa Presisi (DDP), di wilayahnya masing-masing.
DDP merupakan data yang memiliki tingkat akurasi dan ketepatan tinggi, untuk menggambarkan kondisi aktual suatu desa, sehingga dapat menentukan arah kebijakan pemerintah. Andap pun berharap, dengan hadirnya DDP di Sultra, dapat mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat desa.
Menindaklanjuti instruksi Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kolaka Timur (Koltim), Abdul Aziz segera menerapkan DDP di tahun 2024 mendatang.
Abdul Azis yang ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Gubernur Sultra, Jumat (29/9/2023), mengungkapkan bahwa DDP sangat efektif untuk mengetahui segala permasalahan yang ada di desa, mulai dari bidang sosial, kondisi ekonomi, hingga infrastruktur.
Dijelaskan, di Kabupaten Koltim ada sekira 117 desa dari 16 Kelurahan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Koltim akan menindaklanjuti penerapan DDP sesuai arahan Pj Gubernur Sultra.
“Segala permasalahan di desa bisa terhimpun dalam satu data yang akurat. Fokusnya termasuk juga rumah tidak layak huni, warga yang terdampak stunting, kemiskinan ekstrem dan sebagainya,” bebernya.
Dijelaskan, saat ini Pemkab Koltim telah mengalokasikan bantuan kurang lebih 2.126 rumah tidak layak huni dengan anggaran melalui APBD.
Khusus 2023, kurang lebih dialokasikan pada 200 unit rumah dengan nominal yang variatif, tergantung kondisi rumah, mulai dari 20 juta hingga 25 juta rupiah, dengan total mencapai 5 miliar rupiah.
Disisi lain, ia juga menyampaikan tentang penanganan dan upaya pencegahan stunting juga terus dilakukan Pemkab Koltim, sehingga melalui penerapan DDP nanti, lebih banyak lagi data permasalahan terhimpun untuk bisa diberi solusi oleh pemerintah.
Perlu diketahui, penerapan DDP di Sultra baru saja dicanangkan dengan delapan desa di Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) sebagai “pilot projectnya”.
Laporan : Asrianto Daranga
