Konsep Wisata Agro Potuho Jaya, Johan Target 2023 Ekonomi Masyarakatnya Berkembang Pesat

Desa Potuho Jaya
Rubrik Galeri Foto : Kunjungan Bupati, H. Surunuddin Dangga dan DR. Arsalim, Wakil Bupati Konawe Selatan saat menikmati alam sejuk Bukit Naga Potuho Jaya.

Konsel, rakyatpostonline.com – Potuho Jaya merupakan Desa di Kecamatan Lalembuu, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Mendengar nama desa ini pastinya terkenal dengan dayatarik pariwisatanya mampu memanjakan wisatawan ketika mengunjungi lokasi kampung tersebut.

Desa yang kaya wisata kuliner dan budayanya itu juga dinamai ‘Kampung Naga’. Oleh pemerintah desa setempat, kawasan pariwisata terus dikembangkan menjadi sesuatu yang bernilai histori serta berperan
menyambung urat nadi perekonomian masyarakat setempat. Banyak hal bisa dijumpai di sini, seperti wisata alam Bukit Naga Potuho, Agro Kampung Naga, seni tari Pegon Blitar dan Reog Ponorogo.

Melalui dengan adanya potensi desa tersebut, Johan Komara Kepala Desa Potuho Jaya, memeras otak demi membuat Konsep Wisata Agro Desa Potuho kedepannya lebih baik lagi, melalui dana desa tahun 2019, pihaknya mengalokasikan anggaran peningkatan pembangunan jalan di empat titik dengan volume akumulatif 5400 meter atau 5,4 Km. namun didalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) APBDes Dana Desa (DD) tahun 2019 tahap satu (I) dan dua (II) hanya tertuang 4,5 Kilo Meter (KM) atau 4500 meter dengan Total Anggaran Rp 400 Juta. Pihaknya mengatakan bahwa sengaja dilebihkan karena pembangunan jalan ini selain penghubung pemukiman, juga akses menuju kewisata agro potuho jaya.

“Kami HOK sebesar Rp.400.000/ Hari, demi Menjaga kualitas ketahanan pekerjaan kedepannya dan klering sudah dilaksanakan pada tahap pertama, 20% serta pembangunan gerbang yang menunjukan desa wisata potuho jaya untuk tahap pertama, saya sangat salut tingkat kesadaran masyarakat potuho jaya sangat luar biasa,” Papar Johan, Sembari menjelaskan kepada cruew media rakyat post potensi yang ada didesanya.

Wisata banyak memiliki dampak positve ke masyarakat khususnya ke ekonomi masyarakat dan peningkatan Sumber Daya Manusia paling utama. “Sudah dua kali melaksanakan pelatihan ada seorang pemuda Kurang lebih 30 orang untuk dan bekerjasama dengan Taman Nasional Dan Dinas Parwisata dan 12 desa dari 340 desa dan kelurahan salah satunya potuho jaya menjadi desa binaan. Dan alhamdulillah program dapat terus Inti dari pembangunan pariwisata,” Ulas Johan.
Pergelaran layaknya festival juga diadakan di Desa Potuho Jaya, misalnya Festival Layang-layang, Festival Alam Bakar dan Nasi Liwet, Budaya Labuh Tandur, Ngopi Sewu, Pentas Tari dan Seni, termasuk Festival Seni Budaya atau Potuho Progressive Lalembuu Great yang tahun kemarin dilaksanakan pada 2018

“Semua yang mereka lakukan atas dasar kecintaan terhadap budaya yang menjadi kebanggaan mereka sehingga selalu bersemangat dalam mengembangkan wisata desa kami,” Tambahnya, bahkan untuk membuat site plan, Johan menjelaskan sudah bekerjasama dibeberapa unsur untuk membantu melakukan perencanaan pembangunan Agro Wisata Potuho Jaya termaksud dari Dinas Pariwisata Konawe Selatan, dan kami selalu melakukan studibanding keluar daerah, contohnya kemarin kami pergi di desa yang bertempat dijawa tengah.

“Dana Desa tahun 2019 akan kami gunakan untuk mulai mengembangkan Target kami agrowisata potuho jaya,” jelasnya.
Johan mengungkapkan, Wisata Potuho Jaya, tidak hanya wisata taman alam, tapi juga menjadi tempat edukasi untuk pertanian. Karena nantinya, potuho jaya akan ditanami tanaman hidroponik dan berbagai macam tanaman pertanian dan adapula tempat kolam pemancingan khusus pengunjung.
Sementara, dukungan anggaran untuk membangun agrowisata tidak sedikit, Johan mengungkapkan, dalam site plan dan proposal, disebutkan membutuhkan anggaran milyaran dan kami sudah megajukan untuk pemanfaatan alam di lingkungan Hutan Tanaman Industri (HTI) di kementerian Kehutanan.

“Anggaran yang kami butuhkan dari Dana Desa tentunya membutuhkan milyaran rupiah, selain itupula konsepnya jelas, ini kami sudah digagas jauh hari demi perkembangan desa potuho kedepannya ‘MENUJU DESA WISATA AGRO MANDIRI & SEJAHTERA’,” Harap Johan Komara.

Laporan: M.Sahrul / M.Saldin/RED

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *