Konawe Selatan, Rakyatpostonline.com – Terkait Penggunaan Dana Desa (DD) Desa Laeya, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tahun 2019 yang menuai tanda tanya yang sangat besar di mata masyarakat, baik dari Aspek pembangunan yang tak bermanfaat dan dana penanggullangan bencana alam (banjir) yang di sinyalir tak diketahui dimana diperuntukkannya, akhirnya mendapat tanggapan oleh PJ. Kades Laeya, Anas Aeni.
Melalui sambungan telepon, Anas mengaku pada Rakyat Post pada tahun 2019 yang lalu, terdapat ada anggaran Dana Desa (DD) yang dikebiri oleh Bendahara Desa Laeya tahun 2019.
“Terkait Dana Bencana Alam yang sebesar Rp 20 juta. Rp 10 juta itu telah kita pake karena pada bulan Januari ada longsor yang terjadi di Desa Laeya. Kemudian yang Rp 10 juta, itu yang dicuri oleh Bendahara Desa,” ungkap Anas.
Lanjut Anas, Terkait dana bencana alam yang dikebiri oleh Bendahara, dirinya tidak akan bertanggung jawab, “Kalau uang yang sebesar Rp 10 juta bukan tanggung jawab saya, itu tanggung jawab yang curi itu langsung saja ke bendahara, bagaimana saya mau kembalikan nyatanya di curi dengan cara memalsukan tanda tangan saya, dengan mengambil uang di bank,” Katanya.
Tak hanya itu saja, Anas juga mengaku untuk pembangunan Sumur Galian telah menjadi temuan oleh inspektorat Konsel dan akan dikembalikan setelah lebaran.
“Kalau soal sumur saya sudah diperiksa oleh Inspektorat dan menjadi temuan, karena memang ada beberapa sumur galian kita terdapat kekurangan volume yang diakibatkan tanah tempat pembangunan Sumur tersebut yang mudah Longsor, dan itu sudah menjadi temuan inspektorat, dan saya akan mengembalikan nanti setelah lebaran,” Ungkapnya.
Ditanya terkait inventaris Desa Laeya, berupa Lektop dan Kamera, Anas mengaku hanya memegang satu buah Kamera saja.
“Kalau Lektop Masih dipegang oleh Bendahara, Insa Allah kamera saya akan perbaiki dulu baru saya kembalikan, tapi Lektop masih ada sama bendahara beserta uang Rp 10 juta yang dicuri,” Pungkas, PJ. Kades Laeya, Anas Aeni.
Sampai berita ini terbit, pihak terkait belum dapat di hubungi oleh awak media. (*Tim)