Direktur LSC Sultra: Pemprov Sultra Harus Bisa Mengurangi TKA di VDNI

Samsudduha, S.H*

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Kendari, Rakyatpostonline.com –
Kasus penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Negeri China tak pernah terhenti. Salah satu daerah yang diminati oleh pekerja Asing yakni di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya di perusahaan raksasa Smelter Virtue Dragon Nikel Indonesia (VDNI).

Pemerintah Provinsipun justru memberi peluang besar kepada para TKA asal China tersebut. Dibuktikan dengan hasil rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), hasil rakor tersebut telah disepakati persetujuan penggunaan TKA Asing yang akan masuk ke perusahaan PT. VDNI sebanyak 500 orang.

Menanggapi persetujuan pengunaan TKA dibumi Anoa Sultra, Direktur Eksekutif LAW STUDY CENTER (LSC) Sultra, Samsudduha, menilai bahwa pemerintah terkesan tidak menghargai kemampuan ilmu pengetahuan tenaga kerja lokal.

“Tekhnologi yang digunakan dalam perusahaan Virtue Dragon dapat dioperasikan oleh Tenaga Kerja Indonesia. Apalagi tenaga kerja lokal kita sudah lama bekerja diperusahaan tersebut, saya yakin sudah menguasai tekhnologi didalam pabrik”. Ungkap Samsudduha, SH.

Bung Syam (Panggilan akrabnya) menambahkan bahwa seharusnya Pemerintah Provinsi Sultra mengurangi Tenaga Kerja Asing dan lebih sering melakukan pelatihan dan pendidikan terhadap tenaga kerja lokal.

Pengacara Muda ini berharap agar pemprov menyeleksi Tenaga Kerja Asing yang akan bekerja di wilayah sultra, demi pemberian kesempatan kepada putra terbaik asal sultra.

“Tidak selamanya kita akan memakai pekerja asal china terus menerus. Maka dari itu pemprov maupun pemerintah pusat harus memikirkan masa depan putra putri lokal dan tidak ketergantungan oleh Tenaga Kerja Asing,” Jelasnya. (*TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *