
Kendari, rakyatpostonline.com – Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya bagi satuan pendidikan sebagai pelaksana program wajib belajar. Tujuan khususnya adalah untuk membebaskan pungutan meringankan beban siswa. Semua sekolah yang sudah terdata dalam sistem Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah (Dapodikdasmen) menerima dana BOS.
Saat ini Realisasi capaian alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sudah disalurkan hingga tahap ketiga tahun 2019 untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA/SMK dan sederajat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), mencapai Rp.338.867.160 miliar lebih.
Pelaksana Tugas Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio di Kendari, mengatakan bahwa besaran dana BOS yang sudah tersalurkan untuk tiga tahap terealisasi sekitar 60 persen dari keseluruhan dana Bos Rp.680 miliar lebih.
“Proses pembayaran dana tersebut untuk tahap pertama 20 persen dan tahap kedua atau di triwulan III sebesar 40 persen,” kata Asrun yang didampingi penanggung jawab dana BOS Dikbud 2019 Sultra Asikin.
Ia mengatakan, untuk anggaran yang dialokasikan melalui rencana kegiatan dan anggaran (RKA) Dikbud provinsi (SMA/SMK dan SLB) negeri senilai Rp.180,593 miliar lebih dan RKA melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) SD/SMP dan SMA/SMK dan SLB swasta senilai Rp. 499,893 miliar lebih.
“Penyaluran dana BOS tahun 2019 ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, hanya yang membedakan adalah uraiannya yakni ada yang dinamakan dana BOS reguler, dana BOS afirmasi dan dana BOS kinerja,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan dana BOS reguler yang dikucurkan rutin setiap tahun diberikan sesuai jumlah sekolah dan siswa penerima, sedangkan dana BOS Afirmasi yakni program yang diperuntukkan bagi siswa yang khusus berada di wilayah perbatasan, terpencil dan tertinggal (3T).
“Untuk program dana BOS melalui Kinerja adalah, pemerintah pusat memberi bantuan kepada beberapa sekolah yang dinilai tertib administrasi, tepat sasaran dan tidak ada laporan terkait adanya penyalahgunaan anggaran tersebut,” katanya.
Mengenai jumlah SD yang ada di Sultra saat ini sebanyak 2.310 unit dengan jumlah siswa 310.378 orang, SMP 752 sekolah dengan siswa 130.667 orang, SMA 288 sekolah dengan jumlah 90.066 siswa, SMK 152 sekoalah dengan jumlah 31.738 siswa dan PKLK 68 sekolah dengan jumlah siswa 4.408 orang, demikian Asrun Lio. (B)
Laporan: Subhan
Editor: Sahrul/RED