SMK Ma’arif Perbolinggo Patok SPP Perbulan, Syahrul Terancam Putus Sekolah

Syahrul Siswa Putus Sekolah Akibat Tidak Mampu Membayar SPP (Feru Zabadi/rakyatpostonline.com)

Lampung Timur, rakyatpostonline.com – Syahrul Warga Desa Tegal Ombo Kecamatan Way Bungur, Anak dari Bapak suriah Terancam Putus Sekolah, Sungguh malang nasib syahrul yang harus berhenti sekolah karena malu akan biayanya yang tertunggak atau belum terlunasi, Selasa (27/08/19).

Syahrul merupakan siswa di SMK MA’ARIF Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur, menduduki dibangku Kelas XI yang terhitung cukup cakap dan pandai dalam pembelajaran, Saat ditanya kenapa tidak Sekolah lagi, syahrul menjawab tidak mau, karena malu, biaya sekolah belum lunas.

“Tidak mau pak,!! saya malu, Bayaran Sekolah saya masih nunggak, belum lunas,” ucapnya kepada awak media rakyatpostonline.com.

Kemudian saat Ditanya lagi, masih mau sekolah apa enggak,,? ia menjawab. Masih pak, tapi aku harus pindah sekolah,” Tuturnya sambil terenggak malu.

“Mau Pak, tapi pindah Sekolah, ke Madrasah Aliyah, cuman dari sekolahan saya yang lama (SMK Ma’ Arif Red), Ngk ngasih surat pindahnya pak, disuruh ngelunasi tunggakan dulu, baru bisa pindah,” Ungkapnya.

Karena permasalahan tersebut lah syahrul tidak masuk sekolah, dari bulan ramadhan (Juni 2019 Red*) sampai saat berita ini diterbitkan, Pihak sekolah sendiri saat dikonfirmasi media ini, terkait menimpa saudara syahrul, pihaknya mengatakan, “Semua sekolahan ada birokrasinya pak, bukan kami mempersulit ataupun menghalang halangi, cuman kami ada birokrasi yang harus di mengerti dan dipahami, ” Cetus Haris selaku Bidangan kesiswaan SMK Ma’arif Perbolinggo, sambil mengamini dengan alasan perlu Dimengeti’

Saat ditanya birokrasi yang dimaksud yang seperti apa?, Haris menjelaskan bahwa syahrul memiliki tunggakan sebesar Rp.2.000.000

Berdasarkan dari total perinciannya adalah uang SPP perbulan 120.000, dan Komite sekolah Iuran MKKS 10.000, IPNU/IPPNU Rp.10.000, Hut RI Rp.25.000, Harlah Rp.100.000, PHBI Rp.25.000, Laptop Rp.300.000, peralatan praktik sekolah Rp.140.000, pengembangan IT pembelajaran Rp.50.000, pengembangan sekolah Rp.400.000, Jumlah totalnya 1.060.000/Tahunnya.

Perlu diketahui, syahrul merupakan Putra Dari Bapak Suriah (Sukri) yang tergolong kelurga tidak Mampu, ibunya hanya bekerja sebagai pedagang nasi pecel di depan TK (taman kanak) yang penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari, itupun terkadang kurang. Sedangkan ayahnya hanya bekerja sebagai buruh kuli serkel yang tidak tentu penghasilannya, dan sedang ada di perantauan. (B)

Laporan : Feru Zabadi
Editor : M. Sahrul/RED

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *