Pasien PDP Kabur, H. Ruksamin Meminta Masyarakat Konut Turut Mendoakan

TIM GUGUS COVID-19 KONUT - Bupati Konut Ruksamin, Kapolres Konut dan Ketua DPRD Konut, serta tim BPBD Konut saat berada di RSUD Konut memantau salah seorang warga cek kesehatan (Rapid Tes). (Istimewa/Rakyatpostonline.com).

[responsivevoice_button rate=”1″ pitch=”0.8″ volume=”0.9″ voice=”Indonesian Male” buttontext=”Bacakan Teks Berita“]
Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Pasien terduga terpapar Covid 19 (Virus Corona) atau lebih dikenal Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Asal Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara. Seorang Pria (35) berinisial ‘U’ warga Desa Tongauna, Kecamatan Sawa, diduga melarikan diri tanpa diketahui pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, kota Kendari. Senin, (27/4/2020).

Menanggapi peristiwa tersebut, H. Ruksamin, ketua tim gugus pencegahan dan penanganan Covid 19 Kabupaten Konut, mengambil langkah dan peran aktif untuk meminimalisir keresahan masyarakat ditengah wabah Covid 19 .

“Kami sudah mengambil langkah-langkah, terkait adanya pasien asal konut berinisial ‘U’ kabur, serta Istri dan Anak-anaknya sudah kami bawa ke RSUD Konut, dan sudah di Rapid tes, Alhamdulillah hasilnya Negatif. Saat ini kami menunggu dari hasil Swab, itulah yang menentukan apakah dia positif atau negative,” Papar, H. Ruksamin.

Bupati Konut, H. Ruksamin meminta kepada semua pihak agar mendoakan ‘U’ dan keluarganya, setelah apa yang menimpah, untuk selalu diberikan kekuatan jiwa serta menghadapi atas tekanan yang dirasakan. Besar harapan bupati konut semoga pasien yang telah melarikan diri hasilnya negatif saat di Swab Tenggorok.

“Kita berdoa, semoga ‘U’ diberikan kekuatan jiwa untuk menghadapi atas tekanan yang dirasakannya. Dan juga semoga hasil Swab nya negative, dan saya harapkan Keluarganya bisa sabar akan tekanan saat ini dirasakan akibat menghilangnya ‘U’ (Kabur). Kita Doakan semoga lekas keluar dan bebas dari ancaman Covid 19 di Alam semesta yang kita diami ini. Amin,” Harapnya.

Lebih lanjut, Ketua tim gugus pencegahan dan penanganan Covid 19 Kabupaten Konut ini, memaparkan bahwa pihaknya akan mengambil langkah persuasive untuk secepatnya menemukan ‘U’ dari pelariannya. “Teman yang mengantarnya juga negatif saat rapid tes. Adanya kejadian ini, bisa jadi ia tertekan dan takut akan tragisnya pemberitaan Covid 19, jadi saat ini kita lagi berusaha mendekati semua keluarganya, untuk secepatnya di temukan ‘U’. lalu di swab yang menentukan positif atau tidaknya,” tegasnya.

H. Ruksamin, menegaskan, untuk menghindari kesalapahaman ditengah masyarakat. Bahwa hasil rapid tes bukan rujukan utama, positif atau tidaknya yang menunjukkan seseorang sudah menyandang status penderita Covid 19. Rapid tes hanya sebagai skrining pemeriksaan diagnostik untuk Covid 19 adalah PCR dari Swab tenggorokkan. (A)

(Rakyatpostonline.com/ Syaifuddin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *