[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Klick Bacakan Berita“]
Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Kerusakan hutan yang terjadi memberikan akibat yang nyata bagi kehidupan manusia. Sekarang orang merasakan betapa pentingnya menjaga dan memelihara hutan karena begitu banyak bencana yang terjadi akibat kelalaian dan keserakahan manusia.
Hutan Lindung Morombo saat ini, diperlakukan semena-mena tanpa memikirkan dampak dan akibatnya, ketika hutan menjadi rusak. Menjaga dan memelihara hutan dampaknya bukan saja untuk saat ini, tetapi untuk masa depan anak dan cucu kita. Kerusakan hutan yang terjadi memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan
sekitar.
Salah satunya melihat lingkungan yang ada di blok Morombo, kondisinya rusak berat akibat aktivitas pertambangan, terlebih lagi di dalam kawasan hutan lindung tanpa adanya penindakan tegas dari pemerintah terkait yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Melihat pengrusakan kawasan hutan tersebut, Ketua Umum Jamindo Pusat, Muh. Gilang Anugrah, atau sapaan akrabnya MGA, Menurutnya bila tidak segera diantisipasi, kerusakan hutan akan menjalar sampai ke hutan lindung lainnya. Sebagai penopang kehidupan, apabila hutan dan air sudah berkurang, maka kekeringan akan terjadi dan ketika musim hujan, terjadi banjir dimana mana. Kerusakan hutan juga menyebabkan pantai akan rusak.
“PT. BOSOSI harus bertanggung jawab atas terjadinya pengrusakan kawasan hutan lindung yang terjadi di blok morombo,” tegasnya.
Untuk itu dia berharap pemerintah pusat, sektor terkait dan pemerintah daerah dapat bersinergi mengatasi persoalan kerusakan hutan lindung di blok morombo, kabupaten konawe utara (Konut).
“Hal ini jangan di biarkan terus menerus, pihak perusahaan PT BOSOSI jangan hanya sumber daya alamnya saja yang dicuri dan tidak mau bertanggung jawab, pemerintah harus mengambil langkah serius dan proses hukum,” tuturnya
Sementara itu akibat aktivitas pertambangan di blok morombo, kawasan hutan lindung rusak dan berdampak sampai di pesisir pantai. Eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam (SDA) massif membawa dampak buruk bagi ekologis, yakni kualitas ekosistem hutan, sungai, udara, pesisir, dan kelautan, menurun drastis. Selain itu, keanekaragaman spesies flora dan fauna juga terancam dan perlahan-lahan punah.
“Tidak bisa dipungkiri kerusakan itu terjadi akibat aktivitas eksploitasi SDA di Konawe Utara, sangat berpengaruh sampai di pesisir pantai, siapa yang akan bertanggung jawab atas hal ini kalau bukan pihak perusahaan PT BOSOSI,” Cetusnya.
lanjut MGA Aktivis Nasional Asal Sultra, Potensi bencana dimaksud bervariasi, misalnya banjir, longsor, abrasi, serta bencana lain sebagai implikasi turunan dari peristiwa tersebut. Namun bencana banjir paling dominan menjadi langganan hampir di kabupaten konawe utara. (B)
Reporter: Nursalim.
Editor: M. Sahrul