Konawe Selatan, Rakyatpostonline.com – Indonesia adalah negara agraris yang memiliki wilayah cukup luas dengan sumber daya yang beraneka ragam. Untuk memanfaatkan sumber daya tersebut maka dilakukan kegiatan pertanian, sehingga menghasilkan bahan pangan, sumber energi dan lainnya. Salah satu inovasi untuk mengembangkan pertanian adalah dengan didirikannya desa wisata pertanian khususnya di wilayah Desa Lambodi Jaya, Kecamatan Lalembuu, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengembangkan agrowisata Pertanian berbentuk Edukasi untuk melengkapi tujuan wisata lainnya yang kini sudah diterapkan dan adapula yang bakal dilaksanakan di daerah itu.
Kepala Desa Lambodi Jaya, I Wayan Eka Santanawa menjelaskan kepada Redaksi rakyatpostonline.com bahwa agrowisata di Desa Lambodi Jaya, itu merupakan bagian dari upaya masyarakat desa dalam mengemas produk yang didorong oleh Adik Adik Karang Taruna.
“Program agrowisata Holtikultura Berbasis Edukasi dirancang berdasarkan usulan, dan masukan Oleh adik kita dari Karang Taruna desa Mulai Tahun 2018 lalu. Namun baru dimulai proses pembukaan lahan awal tahun 2019 ini.” Ungkap I Wayan Eka Santanawa.
Hal tersebut didukung oleh potensi baik dari sisi keindahan alam, potensi pertanian hortikultura buah-buahan yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan lalembuu, maupun
karakteristik masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arah pengembangan agrowisata di Desa Lambodi Jaya berdasarkan komoditas unggulan tanaman hortikultura buah-buahan yang dimiliki.
• Pemberdayaan Masyarakat Diutamakan
Diketahui saat ini pihak Pemerintah Desa Lambodi Jaya membentuk 2 Kelompok Petani Holtikultura telah mengemas prodak Sayuran dan Buah buahan Seperti Semangka, Melon, Timun, Tomat, Cabe Indofood dan lain sebagainya, serta saat ini menempati lahan Areal seluas 7 Hektoare.
Produk Unggulan telah diukir masyarakat desa lambodi jaya melalui pemberdayaan dan kreativitas warga, diantaranya Jamur Tiram, Piring Dari lidi Pohon Kelapa, Pupuk Organik Cair (MOL), Pupuk Organik Granul, Kopra, Tempurung Kelapa, Arang Tempurung Kelapa (Mati Hampa dan bakar Manual), berbagai seni Anyaman Keranjang dari Bambu dan rotan, Sangkar Burung, Kurungan Ayam dari Anyaman Bambu, Seni Ukir.
“Dibidang seni Budaya Desa kami juga memiliki Kesenian gambelan khas Bali, jawa dan sunda beserta seni tarinya, serta masih banyak lagi Potensi Desa yang belum di garap maksimal saat ini. Mudah mudahan kedepannya akan lebih maksimal lagi, sebab pemberdayaan masyarakat sangat kami utamakan berdasarkan keahlian seseorang,” Harap Kades Lambodi Jaya.
• Potensi Alam Lalembuu Sangat Mendukung
Menurut I Wayan Eka Santanawa., agrowisata di Lalembuu saat ini mulai tumbuh disisi Timur Lalembuu, tepatnya di Desa Potuha Jaya, Kecamatan Lalembuu juga tengah dikembangkan wisata Buah Naga dan wisata lainnya yang akan memberikan cendramata untuk Kecamatan Lalembuu, Konawe Selatan tersebut.
“Kami canangkan sebagai Lokasi Wisata Agro Pertanian Berbasis Edukasi yang lebih berkembang, serta didukung oleh tanaman penunjang Jangka Panjang yang kami tanam dan nantinya akan menjadi Produk Unggulan Adalah Kelapa Genjah, Kelapa Dalam, Durian Unggul Bawor, Durian Kane, Durian
Duri Hitam, Durian Musang King, Manggis, Jeruk Siompu, dan kolam Pemancingan,” Tambahnya oleh Redaksi rakyatpostonline.com
Pemerintahan Desa Lambodi Jaya kembali menambah pembukaan Lokasi Lahan Persiapan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) kurang lebih 10 Hektoare. Pembersihan lahan merupakan terobosan yang dilakukan oleh Bapak Pembina BABINSA, Sertu Muhammad Wartono bekerjasama dengan Dinas Pertanian.
Peran Swadaya Masyarakat melalui Kelompok Holtikultura kuranglebih menelan biaya pembersihan, pembakaran dan penjounderan/pembajakan untuk siap tanam sebesar Rp. 15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah)
• Komuditi Menggunakan Teknik Analisis Deskriptif
Identifikasi komoditas unggulan tanaman hortikultura di Desa Lambodi Jaya buah-buahan menggunakan teknik analisis deskriptif yang membandingkan teori dengan data-data
sekunder, analisis variabel pemilahan lokasi pengembangan agrowisata menggunakan teknik, analisis lokasi agrowisata berdasarkan komoditas unggulan hortikultura buah-buahan serta variabel pemilihan lokasi pengembangan agrowisata menggunakan skoring dan menentukan arah pengembangan agrowisata analisis deskriptif dengan membandingkan teori/best practice dan data karakteristik wilayah studi.
Laporan: M. Sahrul/*Redaksi