Nakes Konut: Vaksinasi Harus Diikuti Taat Protokol

Bupati Konawe Utara, H. Ruksamin saat melaksanakan vaksinasi Covid-19.

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Sejak dicanangkan vaksinasi oleh pemerintah pusat, Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui tim medis Covid-19 terus menuntaskan vaksinasi diwilayah itu. Hal itu tentu menjadi tantangan untuk para pekerja medis guna mencegah dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

Bupati Konawe Utara, H. Ruksamin, terus mengimbau bahwa vaksin adalah salah satu bentuk intervensi medis untuk memperkuat imunitas masyarakat di tengah pandemi. Dia menekankan, program vaksinasi harus diikuti kesadaran dan kedisiplinan publik atas protokol kesehatan. Tanpa kedisiplinan atas protokol kesehatan, maka upaya penuntasan pandemi akan sulit dilakukan.

Setelah tuntas melakukan pencanangan dan vaksinasi tahap ll kepada ratusan tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di puskemas-puskesmas sampai rumah sakit, para tim medis Covid-19 Konut kembali menyelenggarakan vaksinasi di jajaran TNI, Polri, DPRD sampai dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Konut.

“Setelah pencanangan dilakukan beberapa waktu lalu, saat ini sejak tanggal 10 februari vaksinasi kembali dilakukan. Tempatnya dibagi beberapa titik diantaranya, Puskemas Andowia, Wanggudu Raya, Lasolo, dan RSUD,” kata Siska, salah satu tim medis Covid-19 Konut dikomfirmasi, Rabu (10/03/2021).

Masyarakat diminta untuk terus menjalankan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, meski sudah ada vaksin Covid- 19. Sebab, adanya vaksin tidak menjamin pandemi akan selesai di Tanah Air.

Siska yang bertugas sebagai Dokter Umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konut ini menjelaskan, suntikan vaksin tidak semerta-merta diberikan kepada penerima manfaat, melainkan melalui proses tahapan sesuai prosedur yang ditetapkan. Ditempat kegiatan, tim medis Covid-19 juga sudah menyiapkan meja konsultasi bagi pasien.

“Di meja 1, itu tempat registrasi. Meja 2, skreening pasien atau dimeja ini pasien ditensi, diukur suhu, dan mendapatkan beberapa pertanyaan layak atau tidaknya divaksin. Terus meja 3, vaksinasi. Lanjut ke meja 4, observasi atau disini pasien setelah mendapatkan vaksin, diobservasi selama 30 menit untuk mengetahui ada tidaknya reaksi dari vaksin tersebut,” paparnya.

Setelah itu, kalau tidak ada keluhan pasien, Lanjut Siska, bisa dipulangkan dan membawa kartu vaksin yang nantinya kartu tersebut dibawa kembali setelah 14 hari berikutnya untuk di vaksin tahap ll lagi.

“Data peserta yang telah divaksin akan langsung diproses secara online. Selanjutnya, bagi paserta yang telah di vaksin tahap ll akan memperoleh sertifikat vaksin,” Terangnya.

Meski demikian, para peserta yang telah melakukan vaksin dihimbau untuk tetap mengikuti aturan dan menaati protokol kesehatan covid-19 dengan cara senantiasa mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga pola hidup sehat juga bersih. (**)


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *