Tidak Adanya Bak Penampungan Air di Damkar Konut Pemicu Keterlambatan Penanganan Kebakaran

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Konut, Djasmiddin, SE., menjelaskan kepada awak media dan Lurah Wanggudu, Hasanuddin, S.Si., Soal kondisi mobil damkar tidak berisi air saat diparkirkan. Senin, (28/04/2025).

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Keterlambatan respons pemadam kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kabupaten Konawe Utara (Konut) dalam menangani insiden kebakaran belakangan ini ternyata dipicu oleh faktor teknis yang cukup krusial, yakni tidak adanya bak penampungan air di kantor Damkar.

Akibatnya, setiap kali terjadi kebakaran, petugas harus terlebih dahulu mengisi air ke tangki mobil dari sumber alami seperti sungai atau kali terdekat sehingga mengurus waktu cukup banyak.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Konut, Djasmiddin, SE., menegaskan bahwa kondisi ini menjadi tantangan serius bagi jajarannya dalam memberikan pelayanan cepat 24 Jam.

“Waktu per detik itu sangat berarti untuk Damkar Konut. Kalau tidak ada bak penampungan air di kantor, pasti akan ada keterlambatan penyiraman air,” ujarnya Djasmiddin., pada Konferensi Pers nya, Senin (28/04/2025).

Selain itu, prosedur operasional standar (SOP) yang mengharuskan pengisian air sesaat sebelum mobil diterjunkan juga menjadi faktor penghambat, karena mobil damkar tidak dapat menyimpan air dalam waktu lama guna menghindari kerusakan akibat beban berat.

“Sesuai dengan SOP, mobil pemadam kebakaran di Indonesia memang tidak diperbolehkan menampung air dalam tangki untuk waktu lama, salah satu alasannya terkait rusaknya fitur PTO (Power Take-Off) yang menjadi bagian penting dari sistem kerja pompa air,” Jelas Djasmiddin.

PTO sendiri, kata Djasmiddin, berfungsi untuk mengambil tenaga dari mesin utama mobil dan mengalirkannya ke pompa air agar bisa menyemprotkan air dengan tekanan tinggi. Karena PTO yang digunakan pada mobil pemadam umumnya merupakan produk impor dari Amerika.

“PTO Ini produksi Amerika, ketersediaan suku cadang dan layanan perbaikan di Indonesia tidak ada. Jika tangki terus-menerus diisi air tanpa penggunaan rutin, ada risiko besar terjadinya tekanan berlebih atau kelembapan yang bisa merusak komponen PTO, yang perbaikannya akan sulit dan mahal, maka lenyaplah mobil damkar,” tambahnya.

Oleh sebab itu, sebagai tindakan pencegahan, SOP menetapkan bahwa air baru diisi ke dalam tangki saat mobil akan digunakan atau dalam kesiapan operasional tertentu, untuk menjaga keawetan sistem dan meminimalisir kerusakan.

Baca Juga :  Rugi Rp70 juta, Ini Pemicu Rumah Warga di Punggomosi, Konut Dilalap "Si Jago Merah"

Situasi ini mendapat perhatian masyarakat yang berharap pemerintah daerah segera menyediakan fasilitas bak penampungan air di kantor Damkar.

Baca Juga :  Pemdes dan Warga Punggomosi Sampaikan Terima Kasih ke Pemkab dan Damkar Konut

Fasilitas ini dinilai sangat penting untuk meningkatkan kecepatan respon dalam situasi darurat, sehingga kerugian akibat kebakaran bisa ditekan seminimal mungkin. (**)

Baca Juga :  Dua Mobil Damkar Dikerahkan: Respon Cepat Warga Punggomosi di Pemukiman Padat Penduduk

Laporan : Muh. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!