[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Kendari, Rakyatpostonline.com – Tepatnya, pada tanggal 16 Desember 2021 lalu. Kericuan melibatkan dua ormas yang terjadi beberapa hari di kendari sehingga menelan korban jiwa saat acara pawai budaya suku Tolaki. Pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) diminta untuk adil dalam melakukan proses hukum. Pernyataan tersebut disampaikan langsung Kaisar Ismail Kalenggo pada awak media di salah satu kedai di Kota Kendari.
Menurut Kaisar, terkait kericuhan antar kelompok saat pawai budaya itu karena adanya oknum – oknum yang melakukan pelemparan batu kepada peserta aksi pawai budaya, sehingga disitulah terjadi awal terjadinya keributan.
Kata dia, dari hasil pantauannya dilapangan serta beberapa video yang beredar menurutnya sangatlah jelas bahwa pihak kepolisian diduga tidak berlaku adil. “Kami menilai Video yang beredar terkait situasi dilapangan, pasca keributan yang terjadi dibeberapa hari lalu. Kami melihat kubu sebelah lah yang duluan memulai melakukan pelemparan batu. Olehnya itu kami meminta pihak kepolisian seharusnya berlaku adil,” kata kaisar.
Sehingga menurut Kaisar seharusnya pihak kepolisian, memanggil juga kubu sebelah juga. Jangan hanya di pihak Ormas Tolaki yang dipanggil dan diperiksa. karena menurutnya kalau ini sampai tidak dilakukan, maka akan menimbulkan polemik baru dan menjadi pertanyaan besar, ada apa.
“Beberapa vidio terlihat bahwa diduga pihak kepolisian melakukan pembiaran, sebab, terlihat pihak kepolisian diduga tidak adil dalam melakukan pengamanan atau melerai pertikaian antar kelompok ini,” tuturnya.
Kaisar juga menambahkan bahwa pihaknya sangat menyayangkan hal ini, kata dia apakah salah Suku Tolaki melakukan aksi Pawai Budaya Suku Tolaki di tanah leluhur mereka?. Jika tidak salah, lantas kenapa sekelompok orang dari kubu sebelah melempar batu kepada peserta aksi pawai budaya ini. Anehnya, kata dia kok pihak kepolisian hanya memanggil dan memeriksa dari 1 kubu saja, ada apa ini.
“dari hasil vidio yang beredar, kami sampaikan dan tegaskan bahwa kami akan melakukan upaya dan melaporkannya,” tambahnya.
Terkait dengan izin Pawai, Kata Kaisar Pawai Budaya Suku Tolaki pasti ada surat pemberitahuan dari panitia ke Polda Sultra. Lanjut dia, adapun terkait masalah izin saya rasa Polda Sultra mengijinkan, sebab kalau pihak kepolisian menolak atau tidak mengijinkan pasti surat pemberitahuan kepada pihak panitia Pawai Budaya ini dibalas dengan surat penolakan.
“Intinya, terkait surat izin jangan di plintir. Karena Pihak panitia sudah membuat surat pemberitahuan kepada Polda Sultra, tetapi tidak ada surat balasan atau surat penolakan. Artinya bahwa kegiatan ini di setujui atau di izinkan,” tutupnya Kaisar. (**)