[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Kendari, Rakyatpostonline.com – Berbagai cara dilakukan untuk mengajak masyarakat menolak politik uang (money politik) pada pilkada serentak 9 Desember 2020. Hal itu kini dilakukan para pemuda di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sejumlah pemuda dari berbagai kecamatan di kabupaten konawe selatan berkumpul untuk sama-sama menyuarakan penolakan terhadap politik uang. Mereka yang tergabung dalam Keluarga Besar Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Konawe Selatan (KBPM Konsel) mendeklarasikan “Pemuda Konsel Anti Politik Uang”. Deklarasi menolak politik uang digelar di Warkop THR. Sabtu malam kemarin, (28/11/2020).
Presidium Keluarga Besar Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Konawe Selatan, Rendi Tabara saat nonton bareng dan menggelar Deklarasi memaparkan, deklarasi menolak politik uang dilatar belakangi kejenuhan masyarakat yang cenderung dicekoki para elit politik dengan uang untuk mencari dukungan.
“Jadi kami selalu berpikir bahwa bagaimana cara mengubah cara pikir dari masyarakat itu. Sehingga kami menggagas acara seperti ini,” Ungkap, Rendi.
Lewat deklarasi ini, ia berharap muncul kesadaran untuk menolak politik uang. Ia pun mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan tidak mudah tergiur dengan iming-iming yang menguntungkan para elit politik. Menurutnya, akan menghancurkan marwah Pilkada sebagai proses suci untuk melahirkan pemimpin yang ideal di konsel.
“Kami tentu berharap dengan adanya nonton bareng Debat calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan yang dirangkaikan dengan Deklarasi besar. Harapan kami agar ada lebih banyak pemuda di konawe selatan yang ingin menghapus atau melawan adanya politik uang,” Paparnya.
Seandainya tidak kita awali saat ini, lanjut Rendi, kapan mulai ada perubahan. Jadi memang ini adalah momen bagi kami untuk mengawali perubahan.
“Tentunya kita tidak menginginkan politik uang menjadi tontonan, karena akan merusak mental, juga kondisi Demokrasi kedepanya,” Tambahnya.
Pilkada Serentak 2020 ialah salah satu kesempatan pemilihan umum yang menjadi tanggung jawab baik penyelenggara, peserta dan pemilih. Sebab, dari hasil tanggung jawab tersebut nantinya bakal melahirkan pemimpin yang amanah ke depannya.
“Menjadi tanggung jawab kita bersama agar pilkada ini bisa berjalan dengan baik sehingga menghasilkan pemimpin-pemimpin yang terbaik dan yang bisa nanti menjalankan aspirasi masyarakat konawe selatan,” imbuhnya.
Ia berkomitmen untuk menginstruksikan seluruh pemuda yang tergabung dalam Pemuda dan Mahasiswa Konsel anti politik uang, untuk mengawasi serta berani dalam melaporkan setiap upaya politik uang sampai ke desa-desa.
“Dan jika ada temuan yang kami dapatkan, tetunya kami akan mempresur ke bawaslu, jika perlu sampai ke Bawaslu RI,” Pungkas Rendi. (**)