OPINI  

DIBALIK COVID-19, PEMPROV SULTRA PURA-PURA PEDULI ?

Iksan Binsar *

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Klick Bacakan Berita“]
Covid-19 menjadi perbincangan yang tidak ada habisnya, bagaimana tidak, Virus ini bersifat pandemi dan ribuan nyawa telah melayang karenanya.

Di Indonesia sendiri ratusan telah terjangkit dan puluhan nyawa telah melayang yang di sebabkan oleh Covid-19. Sehingga tidak sedikit beberapa daerah telah melakukan pengurangan Aktivitas masyarakat mulai dari meliburkan Sekolah, Meliburkan Instansi pemerintah, menutup tempat hiburan bahkan sampai meliburkan aktivitas perkuliahan dalam Kampus.

Hal-hal diatas juga telah dilakukan oleh pemerintah Sulawasi tenggara dalam mengurangi potensi penyebaran Covid-19. Namun menurut penulis, pemerintah Sultra saat ini hanya memanfaatkan momen tersebut, untuk berpura-pura menunjukan kepeduliannya kepada masyarakat !.

Pura-pura peduli? Ya!. Jika pemerintah memang benar-benar peduli, tidak mungkin TKA asal China akan sampai di Sultra pada Minggu 15/03/2020, pada situasi seperti ini. Tentunya merupakan suatu kewajiban oleh Pemprov Sultra mengetahui kedatangan para TKA tersebut.

Tidak hanya persoalan itu, yang membuat penulis yakin, bahwa apa yang di lakukan Pemprov saat ini hanya sebatas pencitraan. Namun aktivitas dari perusahaan, terbesar yang ada di Sultra, tidak tersentuh sama sekali melalui kebijakan yang di keluarkan Pemprov Sultra, tentang pengurangan Aktivitas masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Berdasarkan informasi bahwa, pada situasi masyakarat indonesia. Termasuk warga Sultra, tidak dalam keadaan biasa-biasa saja, para buruh atau karyawan yang sedang bekerja pada perusahaan terbesar disultra yakni VDNI harus melakukan pekerjaan atau aktivitas seperti biasa. Padahal Pemprov telah mengeluarkan himbauan atau kebijakan dalam mengurangi aktivitas masyarakat seperi peliburan sekolah, instansi pemerintah dan juga tempat hiburan, namun kebijakan itu, tidak dapat di rasakan oleh para pekerja yang ada di VDNI.

Anehnya, jangankan untuk meliburkan para buruh atau pekerja dalam perusahaan VDNI , mengurangi Jam kerja semenit pun, tidak di lakukan perusahaan. Padahal dalam mencegah dan meminimalisir penyebaran Covid-19 dapat dilakukan, dengan cara meningkatkan ketahanan daya tubuh, dan itu dapat di peroleh dengan istrahat yang cukup oleh setiap pekerja atau masyakarat.

Sehingga atas hal tersebut, penulis menilai apa yang di lakukan Pemprov, hanya sebagai pencitraan Belaka, dan jika tidak benar demikian, maka tentunya pemprov Akan melakukan sesuatu untuk mengurangi aktivitas atau Jam kerja di perusahaan terbesar di Sultra itu. (**)

Penulis: Iksan Binsar
Menteri Sosial dan politik BEM UHO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *