Konawe, Rakyatpostonline.com – Pendidikan baik formal maupun non formal saat ini, mulai digencarkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mencerdaskan bangsa.
Akibat minimnya perhatian pemerintah, SDN 02 Porara mengalami kehambatan dalam proses perkembangan belajar mengajar, baik dalam hal berprestasi dibidang akedimik maupun proses pembentukan karakter siswa.
Menurut beberapa tenaga pendidik yang di temui awak media rakyatpostonline.com, beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa pihaknya dalam mengembangkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), berjalan sesuai keinginan harapan pemerintah menjadi terhambat akibat minimnya sarana dan prasarana di sekolah tersebut.
“Harapan dari pemerintah itu tidak sebanding apa yang kita harapkan di sekolah ini, karena masih kurang sarana prasarananya, khususnya mengenai bangunan yang sudah rapuh dan tidak layak fungsi lagi,” Keluh Samsir, PGA, salah satu guru di sekolah itu. Rabu (26/11/2019).
Ditempat yang sama, salah seorang guru di sekolah itu menandaskan, akibat rapuhnya bangunan sekolah tersebut membuat kecemasan bagi para guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
“Kami cemas dengan bangunan yang serapuh ini, akan rubuh saat kami sedang laksanakan proses belajar mengajar pak,” Tandas Nurainun, guru di SDN 02 Porara.
Lanjut dia, “Namun walau demikian Keadaan yang saat ini di kami alami , tidak mengecilkan hati dalam meraih prestasi bagi anak didik kami,” Tutupnya.
Di tempat berbeda, beberapa orang tua siswa yang di konfirmasi awak media, sangat menyayangkan kondisi bangunan tempat anak mereka menimbah ilmu, sehingga mengharapkan pihak pemerintah ada perhatian secara khusus, baik dari pemerintah pusat maupun daerah hingga ke pemerintah desa.
Jangan ada pemisahan sekolah baik sekolah yang berlabelkan negeri maupun sekolah yang statusnya swasta. Sebab pendidikan itu sebuah proses, “Proses tersebut harus banyak perhatian dari berbagai kalangan, khususnya dari pemerintah dinas pendidikan dan kebudayaan konawe pak, ketakutan kami sebagai orang tua, ketika bangunan itu rubuh dan menelan korban jiwa saat proses belajar mengajar,” Imbuh orang tua siswa (red).
Ditemui dikediamannya, Kepala desa Porara mengatakan, saat ini pihaknya hanya mampu memberikan bantuan yang bersumber dari Dana Desa (DD) Berupa satu unit KWH listrik.
”Saat ini kami hanya mampu kucurkan KWH di sekolah itu, berhubung kami juga terbatas anggaran dan masih banyak lagi yang perlu kita realisasikan, ” Tutur Abdul Asis, Kepala Desa Porara.
Dengan kondisi bangunan saat ini,
SDN 02 Porara di harapkan mendapat perhatian khusus oleh pemerintah daerah kabupaten konawe melalui dinas pendidikan dan kebudayaan, sehingga harapan yang di cita citakan dapat berjalan secara maksimal. (C)
Laporan: M. Saldin
Editor: Muh. Sahrul