[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Konawe Utara, Rakyatpostonline.com –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi peringatan gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia untuk dimulai pada Selasa, (2/06/2020). Pasalnya, gelombang tinggi yang terjadi saat ini cukup berbahaya.
Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut memberikan peringatan bagi masyarakat yang bermukim dipesisir pantai untuk mawas diri. Adanya gelombang tinggi itu telah dilaporkan BMKG. Di mana terdapat pola sirkulasi di Samudera Hindia barat, dengan pola angin di wilayah Indonesia bagian timur. Senin, (15/06/2020).
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Konut, Djasmiddin memaparkan, berdasarkan surat dari Badan Metereologi dan Geofisika pada Stasiun Maritim Metereologi Kendari nomor ME 01.02/125/KKNI/VI/2020, yang ditujukan pada Kepala BPBD dijelaskan atas dasar analisis model angin permukaan, kecepatan angin diperairan timur Konut berkisar 2-20 knot dengan arah dominan tenggara barat daya.
“Akibat gelombang tinggi ini, mengakibatkan tanggul penahan ombak diperairan laut Kecamatan Sawa mengalami kerusakan. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan gelombang di sekitar wilayah tersebut ke level waspada,” Papar Djasmidin, mengutip surat BMKG.
Sementara berdasarkan analisis model gelombang, menunjukan tinggi gelombang signifikan diperairan timur Konut berkisar antara 0,75-3,0 meter. Sedangkan gelombang maksimum berkisar antara 1,0-4,0 meter.
Djasmiddin menyarankan agar masyarakat yang berada diwilayah pesisir Langgikima, Lasolo, Molawe, Lasolo Kepulauan, Lembo, Sawa dan Motui untuk selalu waspada dan jangan melakukan aktivitas dipesisir. Dalam menghadapi kondisi berbahaya tersebut, pihaknya juga mengimbau nelayan tidak melaut.
“Peringatan cuaca kita terus informasikan. Baik lewat media sosial maupun turun langsung dilapangan pada masyarakat. Karena itu perlu memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan dan masyarakat pesisir laut,” Imbau, Djasmiddin.
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada.**
(Rakyatpostonline.com/ Din)