Cuaca Ekstrem Tanggul Penahan Ombak Ambruk, BPBD Konut Menyurat ke BNPB RI

TINJAU LOKASI - BPBD Konut meninjau langsung kondisi ambruknya sejumlah titik tanggul penahan ombak di Desa Puudonggala Utama, Kecamatan Sawa, Konawe Utara (Konut). Minggu, (7/06/2020). (Ist/Rakyatpostonline.com)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Kondisi cuaca saat ini mengalami kenaikan ke intensitas ekstrem, sehingga sejumlah titik tanggul penahan ombak di Desa Puudonggala Utama, Kecamatan Sawa, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang dibangun menggunakan dana hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).

Rusaknya tanggul yang dikerja 2020, diduga akibat hantaman ombak keras beberapa pekan ini. Selain itu, keberadaan jetty PT. VDNI dan PT BKA juga diduga menjadi penyebap naiknya air laut dengan kekuatan ombak yang tak biasanya.

Anton, warga Desa Puudonggala Utama yang ditemui dilokasi mengatakan, sejak 2015 jika musim ombak datang wilayah pesisir di desa itu selalu dihantam ombak setinggi tiga sampai empat meter, “Kalau bulan tujuh ini hantaman ombak dari tanggul ke darat sekitar 10 meter,” katanya sambil menunjuk batas hantaman ombak di lokasi jebolnya tanggul penahan ombak, Minggu, (7/06/2020).

Menurut Anton, tahun 2014 dari tanggul menuju laut masih berbentuk daratan. Namun, karena setiap tahunnya selalu mengalami abrasi disebabkan hantaman ombak.

“Dulu antara 2014 dan 2015 dari tanggul ke sana (Laut) daratan sekitar 40 meter. Mereka timbun laut. Makanya ini air laut naik, sasarannya sudah seperti ini,” ujarnya.

Faktor yang menyebapkan tingginya gelombang dan ombak yang menghantam bibir pantai desanya. Pertama diduga karena keberadaan PT VDNI melakukan penimbunan laut. Selain itu lanjut Anton, sejak tahun 2015 hingga saat ini, pohon kelapa warga yang tumbang sudah mengalami kurang lebih 300 pohon.

Warga lainnya yang dikonfirmasi dilokasi kejadian tak mau dipublikasikan namanya menuturkan, jika penyebab terjadi hantaman ombak besar di desanya diduga karena adanya jetty milik PT BKA.

“Dulu ini pak sebelum ada jetty aman. Setelah ada jetty di sini yang habis, di sana tertimbun. Sebelum ada jetty memang ada ombak tapi biasa saja. Penyebab habisnya ini (Pohon Kelapa) karena adanya jetty,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, Rahmatullah mengatakan, Tim BPBD Konut sudah turun ke lokasi, guna melakukan pengambilan data terkait ambruknya tanggul penahan ombak di beberapa titik lokasi yang di terjang hantaman ombak.

“Atas kejadian ini, kami dari BPBD Konut melaporkan kondisi tanggul penahan ombak yang ambruk di Desa Puudonggala Utama, Kecamatan Sawa, Konawe Utara ke BNPB pusat,” Pungkas, Rahmatullah.

Selain itu, pihaknya menerima data failed dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, terkait kondisi cuaca ke level ekstrem, dengan adanya kerusakan tanggul laut yang disebabkan oleh hantaman gelombang tinggi di Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara pada tanggal 02 – 05 Juni 2020.

Saat ini kondisi angin dan tinggi gelombang air laut ;

A.) Berdasarkan analisis model angin permukaan pada tanggal 02 – 05 Juni 2020, menunjukkan kecepatan angin di perairan timur Kabupaten Konawe Utara berkisar antara 2-20 knot dengan arah dominan dari Tenggara – Barat Daya.

B.) Berdasarkan analisis model gelombang pada tanggal 02 – 05 Juni 2020, menunjukkan tinggi gelombang signifikan di perairan timur Kabupaten Konawe Utara berkisar antara 0,75 – 3,0 meter (Kategori Tinggi) dan gelombang maksimum berkisar antara 1.0 – 4,0 meter (Kategori Tinggi).

C.) Langkah – langkah yang dilakukan Stasiun Meteorologi Maritim Kendari ; Telah memberi hasil prakiraan cuaca dan diseminasi melalui prakiraan cuaca wilayah pelayanan dan peringatan dini gelombang tinggi. **

(Rakyatpostonline.com/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *