Peran Mutu Guru “Memanusiakan Manusia” Sebagai Fondasi Utama SDM Konut

Lapeha,S.Pd.,M.Si, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Konawe Utara. (M.Sahrul/Rakyatpostonline.com)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Klick Bacakan Berita“]
Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Tujuan utama Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) selain itu, program ini digalakkan di era kepemimpinan Ir. Joko widodo, Kepala Negara Republik Indonesia (RI). Rentetan dari nasional hingga di lingkup daerah kabupaten/kota menjadikan skala prioritas.

Menurut Lapeha, S.Pd.,M.Si, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Konawe Utara. Guru harus jadi fasilitator agar siswa dapat berpikir kreatif dan kritis. Guru juga harus mumpuni menjadi katalisator dalam memacu anak didik sehingga dapat sukses pada bidang sesuai minat dan kemampuannya.

“Para guru harus tersertifikasi, karena itu sudah menjadi amanat undang- undang. Di masa lalu memang banyak pengangkatan guru hanya berdasarkan portofolio bukan uji kompetensi, tapi kita harus menyelesaikan masalah masa lalu dan mensertifikasi guru-guru yang ada saat ini sesuai dengan spesifikasi mumpuni,” ucap Lapeha, saat berbincang kepada Rakyat Post.

  • Mutu Kualitas Guru

Apalagi, tugas utama guru itu amat kompleks, yakni mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, serta mengevaluasi setiap peserta didik. Adapun peningkatan mutu guru sangat berkaitan dengan profesionalisme, untuk selalu meningkatkan kualitas agar memiliki kompetensi yang berstandar.

“Urusan yang paling penting dalam bidang pendidikan adalah mutu guru, siswa yang berprestasi bukan dilihat dari segi infrastruktur sekolah ia tempati (Sarana Prasaranan Sekolah), melainkan bagaimana dari seorang guru memberikan inovasi kepada siswanya, dan jangan hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Selesai dapat ijazah selesai juga ia berinovasi, karena tidak adanya pembekalan,” Tutur Mantan Ketua Korwas Dikbud Konut itu.

Tak heran, pria berkacamata ini, berani memperjuangkan hak mutlak pahlawan tanpa tanda jaza itu. Tak melihat seberapa besar beban yang akan ia pikul terkait hak guru dalam perbulan, tahun dan masa kepemimpinan pengabdiannya. Kenaikan insentif P3K (Guru Honorer) Rp 1 Juta/ Bulan di tahun 2020. Sejak berawalnya kepemimpinan Ruksamin, gaji guru dari P3K telah mengalami kenaikan sebanyak empat kali, Diketahui pada Tahun 2017 sebesar Rp 350 ribu per bulan, selanjutnya di tahun 2018 naik menjadi Rp 500 ribu. Memasuki tahun 2019, kembali naik kelevel Rp 750 ribu / Bulannya, dan tahun ini 2020, telah ditetapkan Rp 1 juta per bulannya.

Guru menjadi kunci hadirnya kualitas yang baik pada bidang pendidikan. Di tangan para guru yang mumpuni, siswa-siswi bisa mengembangkan diri secara optimal. Untuk itu, selain redistribusi guru-guru unggul untuk pemerataan mutu sekolah di seluruh 13 kecamatan. Yang tak kalah penting ialah meningkatkan mutu seluruh guru yang ada di Konawe Utara.

  • Kembangkan diri dan Penguatan SDM

Di saat yang sama, tantangan baru yang dihadapi guru ialah perkembangan zaman. Menurut Kadikbud Konut, guru juga perlu mengembangkan kompetensi sesuai dengan perkembangan terkini. Selain keahlian inti sebagai pendidik, perubahan zaman yang ada saat ini mau tidak mau mengharuskan guru menyiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan abad ke-21.

“Adanya perubahan zaman menuntut guru membekali anak didik, antara lain meliputi keterampilan berpikir kritis, kreatif, inovatif, komunikatif, dan mampu berkolaborasi,” kata Lapeha,. Karena itu, terang Lapeha, guru yang profesional sepatutnya membangun sikap diri untuk terus mau mengembangkan diri dan bahkan meningkatkan kemampuan mengikuti laju perubahan zaman.

Seperti diketahui anak-anak era sekarang sudah berbicara mengenai big data dan kecerdasan buatan atau disebut artificial intelligent (AI). Guru di sekolah tentunya harus beradaptasi sehingga bisa mengikuti dinamika yang ada.

“Saya mengimbau kepada tenaga pendidik di bumi oheo, pembangunan SDM menjadi fokus perhatian dari pemerintah. Karena itu, guru harus proaktif melaksanakan tugas di masing-masing zona layanan pendidikan tempat guru inti bertugas,” Imbau Lapeha.

Jadi, definisi keberhasilan guru haruslah diubah, yaitu dapat mendidik dan mengantarkan seluruh siswa berprestasi, tanpa diskriminasi. Guru yang hebat itu bisa mengantar semuanya menjadi pintar, dan sekolah favorit itu bisa mengantar seluruh siswa menjadi pintar. Diketahui jumlah guru SD dan SMP sebanyak 1274 orang keseluruhan. Diantaranya Honorer 721 dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) 553 orang, Terbagi di 103 Sekolah SD dan 36 SMP, Tersebar di 13 Kecamatan Kabuptaten Konawe Utara. *

(Rakyatpostonline.com/ M. Sahrul / Syaifuddin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *