Dana Desa Woerahi Sukses Bedah Rumah Fakir Miskin, Warga Merasa Bersyukur!

Yusran, Kepala Desa Woerahi
Pembangunan Rumah Fakir Miskin Melalui Dana Desa Woerahi T.A 2019.

Konawe, rakyatpostonline.com – Warga di Desa Woerahi, Kecamatan Meluhu, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalokasikan dana desa untuk membedah sejumlah rumah tidak layak huni (RTLH) atau program Bantuan Rumah Fakir Miskin.

Kepala Desa Woerahi, Yusran, mengatakan bedah rumah tersebut sudah sesuai dengan amanat peruntukan Dana Desa (DD) yang sebagian untuk pemberdayaan dan pembangunan dalam hal infrastruktur.
“Infrastruktur artinya luas, ini infrastruktur pemukiman dan rumah tidak layak huni yang jadi objek,” kata Yusran, saat bersama media rakyat post meninjau program pembangunan rumah fakir miskin yang telah dikerjakan pada tahap pertama (I) Dana Desa Tahun Anggaran 2019 (22/7).

Lebih lanjut, Yusran mengatakan, di Desa Woerahi masih banyak keluarga yang belum tinggal di rumah layak huni, sehingga Pemdes Woerahi berinisiatif mengalokasikan dana desa untuk membedah sejumlah rumah masyarakat yang dikategori layak mendapatkan berdasarkan klasifikasi.
Bedah rumah tersebut, menurutnya, dapat dianggarkan dengan dana desa melalui program fasilitasi peningkatan kualitas rumah tidak layak huni.

“Bantuan Rumah Fakir Miskin untuk tahun 2019 kami kerjakan 65 unit dengan anggaran Rp.5.600.000 / unit, spesifikasinya berupa atap diganti seng, dingding yang rapuh atau hanya tripleks sudah tidak layak, kami ganti menggunakan batako dengan ukuran 35 x 16 cm. Bantuan ini berdasarkan dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri, apa yang menjadi kekurangan untuk menghabiskan anggaran yang sudah ditentukan, dengan berdasarkan usulan prioritas masyarakat seperti pengadaan pasir dan semen,” Jelas Yusran Kades Woerahi.

Secara bertahap, sebanyak 65 unit RTLH atau Program Rumah Fakir Miskin ini akan dibedah selama setahun, mengingat anggaran realisasi pencairan mempunyai 3 tahapan selama setahun. Untuk tahap pertama 7 unit rumah diselesaikan selanjutnya tahap ke dua (II), 35 unit rumah, dan saat ini sementara proses pembangunan didesa kami, selebihnya 23 unit akan menyusul ketahap terakhir.
Bantuan pemdes lebih banyak dalam bentuk material bahan bangunan, sedangkan untuk tenaga perbaikan rumah dilakukan oleh masyarakat. Dana dari pusat ini merupakan stimulan agar masyarakat bisa memperbaiki rumahnya. Memang diakuinya, dana Rp 5,6 juta tidak bisa membangun rumah dalam kondisi bagus, sehingga diperlukan swadaya stimulan atau dana perangsang dari pemilik rumah.

“Kami target anggaran Dana Desa tahun 2019, seluruhnya sudah selesai, dan Alhamdulillah salah satu dari penerima bantuan rumah fakir miskin desa woerahi, dan ditambahkan dana stimulan bapak Suroso berhasil merevitalisasi rumahnya,” Tutupnya.
Ditempat Berbeda, Suroso Merasa sangat bersyukur atas adanya bantuan dana desa tahun 2019, melalui program bantuan rumah fakir miskin yang disahkan secara mufakat melalui musdes, sehingga ia mampu membuat rumah sesuai harapan keluarga

Ketahui selain bantuan rumah fakir miskin, desa woerahi melaksanakan program tahap pertama yakni pengadaan bibit kelapa genja dengan anggaran Rp 30 juta, pembangunan drainase 450 meter dan Stundting (Makanan tambahan asupan gizi balita) Rp 9 juta lebih. (*Sahrul/RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *