Konawe Utara, Rakyatpostonline.com -Pemerintah Desa Tapuwatu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) kepada 31 warga penerima manfaat.
Penyaluran dilakukan secara non-tunai melalui pemindahbukuan langsung ke rekening masing-masing penerima sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana desa.
Program ini merupakan implementasi dari kebijakan bantuan sosial pemerintah pusat yang menyasar kelompok rentan secara ekonomi, seperti lansia, janda, dan keluarga kurang mampu.
Setiap penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp1.500.000 per bulan. Untuk tahap ini, penyaluran mencakup lima bulan sekaligus, dari Januari hingga Mei 2025, sehingga total bantuan yang diterima masing-masing warga mencapai Rp7.500.000.
“Semoga bantuan ini dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk meringankan beban masyarakat penerima manfaat. Total anggaran yang digelontorkan Pemdes Tapuwatu untuk BLT tahun 2025 sebesar Rp111.600.000,” Jelasnya.
Penyaluran dilakukan oleh aparat desa dan disaksikan langsung oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta tokoh masyarakat guna memastikan proses berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kepala Desa Tapuwatu, Ahmad Badwin, menyampaikan harapannya agar bantuan ini benar-benar digunakan untuk kebutuhan prioritas penerima, seperti kebutuhan pokok dan kesehatan.
Ia juga mengingatkan bahwa Desa Tapuwatu merupakan salah satu wilayah terdampak banjir bandang pada tahun 2019 dan kini warganya telah menempati hunian tetap (huntap).
“Selain program BLT, Pemdes Tapuwatu juga mengalokasikan Dana Desa untuk membiayai honor lembaga keagamaan, kader Posyandu, serta program penanganan stunting,” Jelas Ahmad Badwin.
Bantuan untuk penanggulangan stunting tersebut meliputi distribusi susu balita, susu ibu hamil, bubur bergizi, telur, dan berbagai bahan pangan bernutrisi lainnya.
Di sisi lain, pembangunan infrastruktur desa juga menjadi perhatian. Pemdes Tapuwatu akan membangun saluran limbah rumah tangga dengan sistem pipa dan drainase sepanjang 268 meter.
Proyek ini direncanakan mulai dikerjakan pada tahap pertama tahun 2025, sebagai upaya peningkatan sanitasi dan kesehatan lingkungan warga desa. (**)
Laporan : Syaifuddin