[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Muna, Rakyatpostonline.com – Sebanyak delapan orang memasuki hutan Lakawoghe di Kecamatan Tangkuno, Kabupaten Muna, guna mengecek situs benteng peninggalan sejarah dan juga sumber mata air, akhirnya tersesat selama beberapa jam pada 28 November 2021.
Para korban dinyatakan hilang setelah hingga Pukul 15.30 Wita belum juga kembali ke Perkampungannya. Mereka memasuki hutan tersebut dimulai tepat Pukul 08.30 Wita.
Humas Basarnas Kendari, Wahyudi mengatakan, seharusnya 8 Orang korban tiba di perkampungan pada pukul 15.00 Wita. Sebelum dilakukan pencarian oleh Tim Basarnas Muna, mereka telah dicari oleh Masyarakat serem yang berjumlah sepuluh orang, namun nihil.
“Diperkirakan masih berada dalam kawasan hutan Lakawoghe. Akhirnya, salah satu dari ADC Bupati Muna bernama Talib langsung melaporkan ke Comm Centre Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari,” Ungkap Wahyudi.
Begitu Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna mendapatkan info terkait peristiwa membahayakan itu, pihaknya langsung bergerak cepat menuju lokasi dengan menggunakan Rescue Car membawa 1 unit perahu karet beserta peralatan pendukung keselamatan lainnya untuk memberikan bantuan SAR.
“Tepat pukul 23.50 wita Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan. Jarak lokasi dengan unit siaga SAR Muna sekitar 41 km, dan kebetulan, cuacanya cerah,” Terangnya.
Tim Rescue tiba di lokasi dan langsung melakukan penyisiran. Tepat Pukul 06.10 Wita, 8 Orang korban berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan dalam kondisi selamat, sekitar 13 km dari Lokasi Kejadian Kecelakaan (LKK).
Selanjutnya, kata Wahyudi, seluruh korban dievakuasi menuju desa meleura Kabupaten Muna. Para korban tersebut berjenis kelamin laki-laki, di antaranya, LD Maijila (70), LD Halubhia (58), Radia (69), Nurdin (65), Ladamani (68), LD Nasir (60), La Abu (56), dan La Idin (56).
“Adapun unsur yang terlibat dalam proses pencarian itu, diantaranya, Rescuer Unit Siaga SAR Muna sebanyak 4 Orang, Satpol PP Kabupaten Muna sejumlah 1 Orang, dan Masyarakat setempat sebanyak 10 Orang. Para Tim ini menggunakan 1 Unit Rescue Car, Unit Perahu Karet, dan Peralatan pendukung,” Pungkasnya. (**)