Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Pemerintah Desa Lameoru, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, tampaknya tidak mau ikut tren “pembangunan slow mode”.
Di bawah komando Kepala Desa Musmuliati, S.Sos., desa ini melaju seperti tim sepak bola yang sudah keburu dikejar menit tambahan waktu, serius, fokus, tapi tetap humanis.
Sepanjang tahun 2025, Lameoru menuntaskan serangkaian program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat: mulai dari bantuan sosial, kesehatan, hingga pembangunan fisik dan penguatan ekonomi desa.
Tidak ada yang setengah matang, semuanya dieksekusi tuntas, rapi, dan bisa dipertanggungjawabkan.
BLT-DD: 32 Warga Senyum Lega dari Januari sampai Desember
Salah satu program yang paling disyukuri warga adalah penyaluran BLT Dana Desa untuk 32 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penyaluran dilakukan lengkap satu tahun, Januari hingga Desember 2025.
Musmuliati menyebut program ini sebagai “bentuk tangan panjang pemerintah desa”, sebuah komitmen agar warga kurang mampu tidak harus jungkir balik hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar.
“Program BLT-DD ini adalah bentuk perhatian kami kepada warga yang membutuhkan uluran tangan,” ungkap kades Musmuliati saat ditemui di kediamannya. Kalimat yang sederhana, tetapi efeknya, sangat berarti bagi warga yang menerimanya.
Perang Melawan Stunting: Dari Telur, Susu, sampai Kader yang Selalu Siaga

Di bidang kesehatan, Lameoru sedang menjalankan “misi khusus”: menekan angka stunting dan memperkuat gizi balita serta ibu hamil.
Anggaran desa dipakai untuk menyediakan makanan tambahan seperti telur, kacang hijau, dan susu.
Bukan itu saja, sarana kesehatan dasar ditingkatkan, dan sembilan kader kesehatan diberi insentif karena merekalah pasukan lapangan yang setiap hari berjibaku memastikan anak-anak desa tumbuh sehat dan kuat, tanpa drama.
“Kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama kami,” tegas Musmuliati.
Pendek, tegas, dan jelas: seperti jawaban ujian yang langsung benar tanpa perlu coret-coret dulu.
Pembangunan Fisik: Lampu Jalan Tinggi Menjulang dan Tandon yang Siap Menampung Harapan

Tidak ingin desa hanya terang saat acara khusus, Pemerintah Desa Lameoru membangun 10 unit lampu jalan setinggi 9 meter dengan radius cahaya 50 meter.
Intinya: kalau malam-malam masih tersesat, itu bukan salah lampunya.
Selain itu, dilakukan pengadaan 48 unit tandon air berikut dudukannya, demi memastikan kebutuhan air bersih warga makin stabil.
Fasilitas kantor juga turut dibenahi: 3 unit laptop dan 2 unit printer dihadirkan agar pelayanan administrasi tidak lagi bergantung pada “printer tetangga” atau “loading sabar mode”.
Semua pekerjaan rampung dengan hasil yang memuaskan, tanpa sisa adukan semen yang jadi tontonan seminggu.
BUMDes: Ayam Bertelur yang Siap Mengangkat Ekonomi Desa

BUMDes Lameoru pun ikut berperan. Program ketahanan pangan dijalankan dengan menyalurkan ayam petelur lengkap dengan pakan.
Bukan sekadar bagi-bagi ayam, ini langkah serius agar masyarakat bisa beralih dari “menunggu bantuan” menjadi “mengembangkan usaha”.
“Kami ingin masyarakat Lameoru mandiri dan punya usaha yang bisa berkembang,” tutur Musmuliati penuh optimisme.
Kalimat yang mungkin sederhana, tetapi ayam-ayam itu tidak sederhana, mereka petelur produktif, bekerja tanpa cuti, dan jelas menjadi aset ekonomi rumah tangga.
Menatap Masa Depan: Lameoru Melangkah Tanpa Banyak Drama
Dengan sederet capaian tersebut, Desa Lameoru menjadi contoh yang menonjol tentang bagaimana pengelolaan dana desa bisa dilakukan dengan efektif, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan warga.
“Semua ini tidak akan terwujud tanpa kerja sama perangkat desa, para kader, dan dukungan masyarakat. Ke depan, kami akan terus berbenah dan berinovasi agar Lameoru semakin maju,” pungkas Musmuliati.
Desa Lameoru kini sedang menapaki jalur menuju desa yang tangguh, sehat, produktif, dan progresif, tanpa harus mengorbankan keceriaan khas masyarakat desa.
Komitmen pemerintah desa selaras dengan visi Kabupaten Konawe Utara untuk menghadirkan pembangunan yang nyata, merata, dan membumi. (**)
Laporan: Syaifuddin
























