Gotong Royong BUMDes dan Warga Wawolimbue, Membangun Pangan dari Akar Desa

Warga Desa Wawolimbue bersama pengurus BUMDes Konasara Makmur bergotong royong membuka lahan pertanian desa sebagai langkah mewujudkan ketahanan pangan berbasis masyarakat, Kamis (16/10/2025). Kegiatan ini menjadi wujud nyata semangat kemandirian dan kerja kolektif membangun ekonomi desa dari akar rumput.

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Di tengah geliat pembangunan yang sering kali terpusat di kota, semangat kemandirian justru tumbuh subur dari desa. Minggu (12/10/2025), warga Desa Wawolimbue, Kecamatan Asera, menunjukkan wajah sejati kedaulatan pangan lewat kerja bersama membuka lahan produktif yang digagas BUMDes Konasara Makmur.

Dipimpin langsung oleh Ketua BUMDes, Djamal T., kegiatan tersebut bukan sekadar rutinitas gotong royong, melainkan langkah konkret untuk menegaskan bahwa desa memiliki potensi besar menjadi penopang ketahanan pangan daerah.

Ditengah isu krisis pangan global, masyarakat Wawolimbue memilih jalan berbeda, bekerja, bukan menunggu. Dengan alat sederhana, warga bahu-membahu membersihkan lahan yang akan dijadikan area pertanian produktif.

Tidak ada pemborosan anggaran, tidak pula kemegahan proyek. Hanya semangat kolektif dan niat tulus untuk berdiri di atas kaki sendiri.

“Semangat kekeluargaan menjadi landasan utama kami dalam setiap langkah,” ujar Djamal T.

Ia menegaskan, BUMDes Konasara Makmur hadir bukan untuk kepentingan kelompok, tetapi sebagai wadah bersama dalam membangun ekonomi desa secara transparan dan akuntabel.

BUMDes ini, lanjutnya, berkomitmen menjadi motor penggerak ekonomi rakyat dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

“Pembukaan lahan ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga membuka peluang usaha yang dapat dikelola bersama masyarakat,” tambahnya.

Ketahanan Pangan sebagai Pilar Kesejahteraan Desa

Langkah yang dilakukan masyarakat Wawolimbue mencerminkan semangat back to local power, kembali mengandalkan potensi desa sebagai sumber kekuatan ekonomi.

Ditengah ketergantungan pada pasokan luar, warga memilih membangun ketahanan pangan berbasis komunitas.

Kegiatan yang melibatkan seluruh unsur desa, mulai dari perangkat, tokoh masyarakat, hingga pemuda, ini menjadi simbol kebangkitan solidaritas sosial yang mulai memudar di banyak tempat.

Mereka bekerja tanpa pamrih, saling menopang, dengan keyakinan bahwa kesejahteraan tidak datang dari luar, tetapi tumbuh dari gotong royong.

Antusiasme warga begitu tinggi. Banyak di antara mereka menilai kegiatan ini sebagai momentum baru untuk menghidupkan kembali tradisi kerja kolektif desa.

“Ini langkah bagus. Kalau dikelola terus, kami tidak perlu lagi tergantung dari luar untuk bahan pangan,” ungkap salah satu warga yang ikut serta membuka lahan.

Sinergi Nyata dengan Program Pemerintah Daerah

Langkah BUMDes Konasara Makmur sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Konawe Utara yang mendorong ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Melalui inisiatif ini, desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, melainkan subjek yang berdaulat atas sumber dayanya sendiri.

Program ini juga menjadi bentuk dukungan nyata terhadap visi pemerintah daerah yang menekankan kemandirian desa dan penguatan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Dari Desa untuk Daerah: Bukti Bukan Janji

Desa Wawolimbue menunjukkan bahwa pembangunan sejati tidak selalu membutuhkan anggaran besar atau proyek megah. Yang dibutuhkan adalah niat tulus, kepemimpinan yang jujur, dan keterlibatan masyarakat.

Langkah kecil membuka lahan ini bisa menjadi titik awal perubahan besar, sebuah gerakan rakyat desa yang membangun kekuatan dari bawah, demi memastikan bahwa setiap keluarga memiliki akses terhadap pangan dan peluang ekonomi.

BUMDes Konasara Makmur telah membuktikan bahwa pembangunan yang berkeadilan dimulai dari akar, bukan dari puncak.

Jika semangat seperti ini terus dipupuk, bukan tidak mungkin Desa Wawolimbue akan menjadi contoh bagaimana desa bisa mandiri, sejahtera, dan berdaulat di atas tanahnya sendiri. (**)


Laporan: Syaifuddin 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!