Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Desa wisata Wawolesea terletak di Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut). Obyek ini memiliki wisata otentik yakni wisata air panas Wawolesea.
Kepala Dinas Pariwisata Konut, Rias Aritman, kepada awak media mengungkapkan, ada sekitar ratusan mata air panas yang beberapa kali mengeluarkan gelembung panas dari perut bumi dimana airnya di percaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit karena kandungan belerang di dalamnya.
Air di pemandian Wawolesea ini merupakan pemandian alami yang airnya keluar dari perut bumi. Bukan pemandian buatan. Airnya bersuhu hangat, sangat nyaman di tubuh pada saat berendam, bisa menyembuhkan beberapa penyakit.
Tampilan tempat permandian ini juga unik dan menarik, yaitu bentuknya khas seperti terasering persawahan. Dari kejauhan pun sudah nampak unik dan mempesona. Kolam-kolam berbentuk mirip terasering itu pun terbentuk secara alami.
Tingkat suhu pada tiap tingkatan kolam berbentuk terasering tersebut berbeda-beda, sehingga para pengunjung bisa memilih mau berendam pada kolam terasering yang sesuai dengan daya tahan tubuhnya terhadap suhu panasnya yang berbeda-beda tersebut. Penampilan beberapa kolam unik tersebut sangat instagramable.
Air kolamnya terlihat biru muda dikelilingi tembok pendek abu kecoklatan yang memagarinya. Kadang air tersebut juga nampak kehijauan pada jarak yang lebih jauh kontras dengan warna langit senja yang semburat kemerahan.
Keunikan lain dari tempat pemandian Wawolesea ini adalah pada airnya terasa asin. Padahal lokasinya jauh dari pantai.
Air di pemandian ini mengandung zat kapur yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sehingga akan nampak keruh airnya. Air ini bersih meski sepintas terlihat keruh. Hal ini akibat kandungan kapurnya, serta ada juga kandungan belerangnya.
Kandungan kapur pada airnya inilah pula yang lalu membentuk semacam semen sehingga bisa terbentuk kolam-kolam terasering.
Pemandangan di sekitar tempat pemandian Wawolesea ini juga tak kalah indahnya. Terdapat jajaran hutan pinus yang mengelilinginya.
Jika beruntung maka bisa juga disaksikan secara langsung beberapa hewan liar, seperti monyet khas Sulawesi, dan juga burung-burung yang banyak beterbangan.
Lokasinya juga mudah dijangkau. Jika perjalanan diawali dari ibukota provinsi, yakni dari Kendari, maka akan jarak tempuhnya adalah sekitar 80 kilometer.
Apabila berangkat dari ibu kota Kabupaten Konawe Utara atau Kecamatan Wanggudu, perjalanan yang harus dilakukan sekitar 20 kilometer saja.
Tapi jika dari ibu kota Kabupaten Konawe Utara atau Kecamatan Wanggudu, maka jarak waktu tempuhnya hanya sekitar 20 kilometer saja, atau selama 2 jam perjalanan berkendara.
Kawasan Wawolesea cukup luas, meski belum sepenuhnya dikembangkan. Secara keseluruhan memiliki potensi sangat besar dengan luas sekitar 300 hektar.
“Fasilitas yang tersedia ada gazebo dengan ukuran bervariasi serta jalan setapak yang mengarahkan pengunjung ke lokasi kolam permandian,” tutup Kadis Pariwisata Konut. (**)
Laporan: Syaifuddin