[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Disoal terkait pembangunan sarana Ibu Kota Wanggudu yang kurang perhatian, kini santer menyasar Calon Bupati dan Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Ruksamin-Abu Haera. Topik itu, digunakan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab sebagai senjata politik menjatuhkan pasangan tagline Rabu Bersatu ini pada pemilihan kepala daerah (pilkada) desember nanti.
Menanggapi hal itu, Cabup Konut, Ruksamin mengatakan, priode pertama di kepemimpinannya memiliki konsep kerja utama yaitu membangun Sumber Daya Manusia (SDM) terlebih dahulu setelah itu infrastruktur bangunan. Baginya, menata SDM bukan perkara mudah butuh kesabaran, penataan dan ketersediaan anggaran dalam bekerja agar dapat berjalan maksimal serta di rasakan langsung oleh masyarakat banyak.
Seperti, sektor kesahatan. Disampaikan Ruksamin, jaminan perlindungan kesehatan sangat penting untuk masyarakatnya. Sebab, diera kemajuan technologi saat ini segala kebutuhan meningkat diantaranya biyaya pegobatan. Sementara, warga di Bumi Oheo itu mayoritas sebagai petani juga nelayan yang memperoleh penghasilan tak menentu.
“Sejak kami canangkan program BPJS gratis untuk masyarakat di 2016 lalu ada 15 ribu orang, tiap tahunnya bertambah sampai tahun 2020 ini ditanggung sebanyak 26 ribu orang. Ini melalui dana APBD di Dinas Kesehatan sekitar Rp 6 miliyar pertahun. Iuran kami bayarkan perbulannya di Kantor BPJS,” ucapnya.
Tak berhenti sampai disitu, mantan Ketua DPRD Konut ini, terus menggenjot peningkatan pelayanan kesehatan mulai dari ketersediaan SDM tenaga medis sampai dengan fasilitas sarana dan prasarananya dengan biaya miliaran rupiah. Alhasil, di masa kepemimpinannya juga berhasil mengakreditasikan seluruh puskesmas dan mendapat pengakuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penghargaan serta kerjasama pihak BPJS.
Masuk disektor pendidikan, pria bergelar doktor ini menjelaskan, tercatat sebanyak 2.500 lebih anak lokal konut yang tengah menempuh bangku kuliah ditanggung beasiswa dari Pemda Konut mulai S1, S2 dan S3. Para mahasiwa tersebar di berbagai perguruan tinggi antara lain, 10 orang kuliah di Negara China jurusan kedokteran dengan biyaya Rp 1,3 miliyar, 80 orang di Universitas Lakidende jurusan agro industri biyaya Rp 2 miliyar, sedangkan sisanya tersebar di 69 unversitas dalam dan luar provinsi dengan anggaran Rp 2,2 miliyar.
Selain itu juga, 139 lebih sekolah SD dan SMP berhasil kita akreditasikan. Dimasa pandemi covid-19 pihaknya masih memperhatikan nasib mahasiswa yang belajar dirumah dengan memberikan bantuan langsung tunai kepada 2.480 orang lebih mahasiswa masing-masing Rp 500 ribu langsung ke rekening penerima.
“Kami juga menyekolahkan guru bantu yang bertugas di daerah terpencil yang masih menggunakan ijazah SMA, kita kuliahkan di Universitas Terbuka Kendari sebanyak 100 orang biyayanya Rp 300 juta ini pemda yang tangggung,” ujarnya.
“Malu saya memiliki sekolah, pendidikan tinggi dan dikenal sampai di Pemerintah Pusat, sementara masyarakat saya tidak punya pendidikan apa-apa. Mereka adalah generasi penerus kita sehingga SDM harus kita bangun lebih dulu. Bagaimana daerah mau maju kalau sumber daya manusianya tertinggal,” tegas Ketua DPW Sultra Partai PBB ini.
Lebih jauh terangkan, dalam pengelolaan keuangan daerah Konut tercatat selalu mendapat disclaimer atau temuan dari Badan Pengelolaan Keuangan (BPK) baik bersifat pencairan dana sampai dengan aset-aset, akibatnya segala bentuk pembayaran seperti gaji pegawai dan lainnya terhambat. Saat dilantik pada 2016 lalu, dirinya merombak metode pengelolaan anggaran dan menempatkan SDM yang ahli tanpa menginterfensi baik pribadi, kelompok dan secara politik.
Terbukti, dirinya mampu membawa Konut keluar dari ketepurukan anggaran dan meraih penghargaan WTP 3 kali berturut-turut dari BPK. Dampak positifnya, APBD Konut naik dari tahun 2016 Rp 700 miliyar lebih menjadi Rp 923 miliyar di 2020 ini. Segala proses pembayaran di tuntaskan baik gaji pegawai, insentif, kekurangan, SPPD dan lainnya tanpa ada hambatan.
“Disektor perdagangan, kami berjuang di Pemerintah Pusat dan alhmdulillah kita mendapat bantuan 6 unit pembangunan pasar modern dengan anggaran puluhan miliyar. Termasuk jaringan listrik kami tuntaskan dan jalan pedesaan bertahap kami kerjakan. Di program keluarga berencana sebanyak 6.000 orang kader dari 13 kecamatan 158 desa kita berdayakan dan berikan honor dan alhmdulillah Konut mendapat penghargaan tingkat nasional,”bebernya.
Diamenambahkan, sama halnya dibidang perikanan, pertanian, perkebunan dan lainnya pihaknya fokus membangun SDM agar program yang dijalankan berjalan baik dan memberikan manfaat untuk masyarakat yang lebih kreatif dan memiliki ilmu pengetahuan, setelah itu membangun infrastrukturnya. Untuk dibidang perumahan, ribuan masyarakat memperoleh bantuan bedah rumah baik dari anggaran APBD Konut maupun APBN shering pemerintah pusat.
“Apa ada jaminan ketika semua anggaran program masyarakat senilai puluhan miliyar kita alihkan ke pembangunan gedung dapat menangani masyarakat ketika sakit dan butuh biyaya besar? Ketika masyarakat butuh biyaya tambahan pendidikan? Tolong dipahami itu. Kita punya konsep berkempemimpinan agar terarah. Tinggal priode ke 2 saya menuntaskan pembangunan infrastruktur salah satunya ibu kota,” Pungkasnya. (*TIM)