Ali Kamri, Kades Tadoloiyo Trans Manfaatkan Potensi Alam Bangun Agrowisata Kebun Jeruk Siam

Jeruk Siam

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Klick Bacakan Berita“]
Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Belakangan ini di Desa Todoloiyo Trans, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut) sedang gencar digalakkan model pengembangan pertanian di sector perkebunan Jeruk Siam (agrowisata) melalui Dana Desa (DD) tahun anggaran 2019. Dampak langsung/transaksi ekonomi dari kegiatan kepada petani/masyarakat desa sebagai komunitas Desa Tadoloiyo Trans. Pengembangan agrowisata kebun jeruk siam dimaksudkan agar kemajuan sector perkebunan yang sangat menakjubkan tidak memudarkan pembangunan pertanian dan budaya agraris serta tidak merusak kelestarian alam dan lingkungan.

Ali Kamri, Kepala Desa Tadoloiyo Trans mengatakan kepada Rakyat Post, pihaknya tidak memanfaatkan saja Dana Desa di pembangunan infrastruktur desa, namun ia bersama masyarakat membangun potensi alam desa, dengan cara pemberdayaan kemasyarakatan yang bersifat berkesinambungan.

“Kami membangun bukan sebatas ini hari saja, namun memikirkan jangka panjang perekonomian masyarakat, dengan cara pemberdayaan pembukaan lahan dan penanaman jeruk siam, sebagai awal modal kami didesa memanfaatkan lahan non produktif di produktifkan dengan cara bersama sama membangun dan mengalakkan potensi yang ada di desa,” Ungkap Ali Kamri.

Tujuannya adalah agar ke depan sektor primer (pertanian) tidak semakin terpinggirkan dan ditinggalkan oleh generasi muda, tetapi sebaliknya semakin berkembang karena mendapatkan nilai tambah dari sentuhan sektor perkebunan.

Desa Tadoloiyo Trans yang terletak di Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, memiliki berbagai potensi yang sangat cocok dikembangkan sebagai obyek agrowisata. Desa ini memiliki panorama alam yang indah dengan view Gunung Oheo sebagai Maskot Lambang Kabupaten Konut, sehingga dapat menyediakan berbagai sesuatu yang dapat dilihat oleh pengunjung.

Lanjut Ali Kamri, Pengadaan bibit jeruk siam dan Pembukaan lahan jeruk senilai Rp 1 Juta/Hektoare dengan total pembukaan 42 Hektoare. Ia meceritakan potensi di desanya dapat menjadikan sector perkebunan jeruk akan keberhasilan di tahun mendatang. Sebab pihaknya mempunyai pengalaman ditahun sebelumnya. Bantuan bibit jeruk siam yang diberikan dari Dinas Nakertransmigrasi dan tenaga kerja konawe utara sebagai uji sampel di desanya hasilnya sangat memuaskan, sehingga desa tadoloiyo trans berani membudidayakan perkebunan agrowisata jeruk siam ditahun ini menggunakan Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019.

“Anggota Dewan, Pak I Made Tarubuana juga pernah masuk melihat hasil jeruk siam dari desa Tadoloiyo Trans, beliau mengatakan hasilnya sangat memuaskan, buahnya kecil dan manis. Cocok untuk di budidayakan di desa kami,” Jelas Ali Kamri.

Desa ini juga merupakan desa yang subur dengan sumber air yang mencukupi, memiliki hamparan sawah berterasering yang sangat menawan serta bentang alam perkebunan dan pertanian hortikultura yang sangat potensial sebagai tempat tracking. Di sepanjang jalur perjalanan tracking terdapat berbagai jenis burung dengan alunan suaranya yang merdu dan menyegarkan jiwa.
Kawasan Desa Tadoloiyo Trans juga cocok untuk tempat peristirahatan bagi pengunjung di luar konawe utara. Dapat dikatakan bahwa kondisi fisik dasar dan potensi yang dimiliki sangat mendukung dan memudahkan untuk mengemas kegiatan pertanian menjadi agrowisata.

Diketahui selain pengadaan jeruk siam beserta lahannya. Desa Tadoloiyo Trans yang mempunyai 68 Kepala Keluarga, membangun Infrastruktur berupa Drainase dengan volume 398,5 meter, Senitasi 14 unit dan Kwh 12 Unit bagi warga yang menjadikan skala prioritas. “Jadi kami bagi merata, yang mau senitasi tidak mendapatkan kwh dan begitupula sebaliknya bantuan lainnya,” Tutup Ali Kamri. (**)

(*Rakyatpostonline.com/ M. Sahrul/ Udin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *