Meminta Diusut Tuntas, Aktivis Sultra Kecam Pembacokan Mahasiswa UHO

La Ode Abdul Jabar

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Klick Bacakan Berita“]

Kendari, Rakyatpostonline.com – La Ode Abdul Jabar, salah satu tokoh Aktivis Sulawesi Tenggara, Mengecam kasus pembacokan terhadap Muhammad Ikhsan (23), salah satu Mahasiswa dari Fakultas Kehutanan di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yang dilakukan oleh oknum preman tak di kenal dan kuat dugaan oknum Preman ini adalah Suruhan,” Ucap Jabar, Kamis (2/1/2020).

Menurut La Ode Abdul Jabar, bahwa kasus pembacokan dilakukan oleh oknum yang tidak di kenal (OTK) terhadap aktivis Sulawesi Tenggara. Kami dari teman-teman dalam gerakan maupun beraktivis, tentu kami sangat mengecam atas tindakan-tindakan oknum tersebut karena tentu ini akan mencedarai regenerasi selanjutnya, karena jika terjadi sebuah kritik terhadap korporasi atau pemerintah jika di dihantui ancaman dengan menghilangkan nyawa seseorang, maka sudah barang tentu regenerasi para kritik itu akan mulai hilang suatu saat nanti dengan kejadian-kejadian seperti ini.

“Maka atas insiden ini kami selaku dari kalangan aktivis, sangat menyangkan insiden ini, maka kami minta kepada pihak penegak hukum di Sultra dalam hal ini pihak kepolisian yang punya kewenangan untuk menelisik jauh terhadap kasus yang terjadi tadi siang, pasca melakukan Aksi demonstrasi di sekertariat DPRD Provinsi Sultra.

Lanjut, Jabar sapaan Akrabnya, dengan tujuan demonstrasi terhadap PT. MLP dan PT. Askon yang bergerak didunia pertambangan, oleh karena pihak kepolisian harus mengusut tuntas semua kasus-kasus yang mandek. Kasus ini memang bukan yang pertama kali terjadi, tetapi memang banyak hal sebelum sebelumnya dan itu tidak boleh dibiarkan,” Tegasnya.

Ia pun menjelaskan bahwa Kronologi kejadian sepengetahuan saya membaca berita yang sudah tersebar di beberapa media online, bahwa sikorban pembacokan ini usai melakukan aksi demonstrasi di Sekertariat DPRD Provinsi Sultra, guna meminta rapat dengar pendapat terkait dugaan masalah yang ada di PT MLP dan PT Askon yang bergerak di dunia pertambangan bekerja di wilayah kabupaten Konawe Utara (Konut) dimana mereka (Korban) setiba di kampus di ikuti oleh dua orang yang berpakaian preman yaitu pelaku pembacokan itu tiba-tiba turun dari motor kemudian membacok si korban dan pelaku juga mengejar lainnya para korban.”Tutup, La Ode Abdul Jabar.**

Laporan: Sultan
Publisher: M. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *