Soroti “Besi Tua” BPJN, Fendrik Apresiasi Inovasi Jembatan Rakit di Sambandete

Anggota DPRD Konut, Fendrik, S.Kom (Kanan), dan Rakit disambung mirip Jembatan Bailey di lokasi banjir Jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete. Selasa (29/04/2025).

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB), Fendrik, S.Kom., menyoroti tidak maksimalnya peran Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam penanganan banjir di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo.

Ia menyebut 72 panel Jembatan Bailey milik BPJN yang teronggok di lokasi banjir justru tampak seperti “Besi Tua” karena tak kunjung bisa difungsikan akibat air belum surut dalam pemasangannya.

Baca Juga :  Desa Wisata Labengki Dinilai Tim Trisakti Tourism Awards, Harapan Besar untuk Konawe Utara

Di sisi lain, Fendrik mengapresiasi langkah inovatif Tim Gabungan Siaga Darurat Bencana Konut yang berinisiatif menyusun rakit milik warga menjadi jembatan darurat menyerupai Jembatan Bailey.

Rakit disambung mirip Jembatan Bailey di lokasi banjir Jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konawe Utara (Konut), Selasa (29/04/2025).

Menurutnya, ini adalah bentuk nyata dari kreativitas dan kolaborasi masyarakat bersama pemerintah desa dalam menjawab kebutuhan akses transportasi di tengah kondisi darurat.

“Jembatan rakit ini bukti bahwa gotong royong dan kecepatan bertindak jauh lebih berdampak daripada sekadar menunggu alat bantuan yang tidak bisa langsung digunakan. Panel-panel Bailey dari BPJN itu malah seperti pajangan besi tua, padahal masyarakat sangat butuh solusi cepat,” tegas Fendrik, Selasa (29/04/2025).

Baca Juga :  Banjir di Hilir Konawe Utara, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Amdal PT SCM di Routa

Pemuda Andowia ini meminta ke depan pemerintah pusat dan BPJN lebih bijak dalam menyusun strategi penanggulangan bencana, dengan memperhatikan kondisi lapangan serta membuka ruang partisipasi bagi pemerintah daerah dan masyarakat.

Baca Juga :  Banjir di Sambandete, ini Hasil Pertemuan Wakil Ketua II DPRD Konut dengan Ketua Komisi V DPR RI
Tampak 72 Panel Jembatan Bailey di lokasi Jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete jadi pajangan dan tontonan masyarakat pengguna jalan serta jasa pincara.

“Bencana tidak bisa diselesaikan hanya dengan alat berat dan rencana teknis. Butuh kepekaan sosial dan tindakan cepat di lapangan,” pungkasnya.

Fendrik berharap sinergi lintas sektor terus diperkuat demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menghadapi kondisi darurat seperti banjir yang merusak akses vital jalur Trans Sulawesi. (**)


Laporan : Muh. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!