Pelaksana Project Alun-alun Konasara Soroti Pencurian, Vandalisme dan Minimnya Pengawasan

Alun-alun Konasara, ruang publik masyarakat kini kondisinya terbengkalai di Kelurahan Wanggudu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Kondisi Alun-alun Konasara yang semakin tidak terawat menuai banyak kritik dari masyarakat. Selain lampu yang tidak menyala dan kolam air mancur yang tidak difungsikan terungkap bahwa banyak mengalami kendala serius.

Pelaksana project pembangunan Alun-alun Konasara, Rully Affandy, menegaskan bahwa banyak kendala yang dihadapi dalam pemeliharaan taman kota, terutama akibat pencurian kabel listrik, vandalisme, serta tanaman rusak akibat ternak yang bebas berkeliaran dan kurangnya pengawasan.

Menurutnya, kolam air mancur di alun-alun sebenarnya tidak mengalami kebocoran, melainkan terdapat overflow terbuka yang digunakan untuk sistem pengurasan. Namun, permasalahan utama muncul akibat pencurian kabel listrik yang menyebabkan lampu-lampu taman tidak berfungsi.

“Ketika kami coba nyalakan listriknya, ternyata banyak kabel yang sudah dicuri dan dipotong-potong. Jika hanya satu titik yang hilang, itu masih bisa diperbaiki. Tapi ini hampir semua pusatnya dicuri,” ujar Rully, Senin (24/02/2025).

Menanggapi kondisi ini, pihak kontraktor Project telah berdiskusi untuk menghitung kembali jumlah kabel mainline yang hilang dan merancang ulang jaringan instalasi listrik agar penerangan di alun-alun bisa kembali normal.

Baca Juga :  DLH Konawe Utara Pasang "kWh Loss Strum" di Posko Siaga Bencana Sambandete

Inisiatif Perbaikan dan Pemeliharaan Mandiri 

Rully Affandy mengungkapkan bahwa Tahap kedua proyek pembangunan alun-alun mencakup pekerjaan infrastruktur dengan area taman seluas lebih dari 600 meter.

Namun, karena volume anggaran untuk rumput sangat terbatas hanya sekitar 700 meter persegi, pihaknya mengambil inisiatif untuk memindahkan rumput pekerjaan tahap satu, dari area atas ke tahap kedua, tanpa biaya tambahan untuk dinas terkait.

“Kami lakukan ini agar taman tahap dua bisa terlihat bagus. Rumput yang dipindahkan akan bertunas kembali dalam waktu dua bulan, bahkan jika hujan terus turun, bisa lebih cepat tumbuh,” jelasnya.

Selain itu, pihak kontraktor juga sudah berinisiatif menggali sumur tambahan guna memastikan ketersediaan air untuk air mancur dan penyiraman tanaman, mengingat sumur bor yang ada mengalami kekeringan saat musim kemarau.

Baca Juga :  Hari Lingkungan Hidup, DLH Konut Dorong Perusahaan Salurkan CSR untuk Pengelolaan Sampah

Tantangan Utama: Minimnya Pengawasan dan Vandalisme

Rully menyoroti bahwa masalah utama di Alun-alun Konasara bukan hanya pada aspek teknis pembangunan, tetapi juga pada minimnya pengawasan dan perawatan dari pihak Dinas terkait.

“Kami masih terus memantau dan mengecek kondisi perawatan, meskipun masa pemeliharaan sudah selesai. Namun, jika tidak ada pengawasan aktif dari dinas, maka akan terus terjadi kerusakan, baik akibat pencurian maupun vandalisme,” katanya.

Ia menegaskan bahwa taman kota ini seharusnya memiliki tenaga khusus untuk pemeliharaan, seperti ahli pertamanan, tenaga stek bunga, serta tim kebersihan yang memahami cara merawat rumput dan tanaman alun-alun konasara.

Baca Juga :  Hari Lingkungan Hidup, DLH Konut Dorong Perusahaan Salurkan CSR untuk Pengelolaan Sampah

Harapan untuk Solusi Konkret

Ke depan, Rully berharap ada langkah konkret dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Konut, untuk membentuk tim pemeliharaan yang bertanggung jawab terhadap perawatan taman kota, terkhusus di alun-alun konasara.

“Sayang sekali kalau fasilitas ini sudah mahal-mahal dibangun, tetapi tidak dirawat dengan baik. Kami berharap ada divisi khusus yang menangani taman ini agar tetap terjaga keindahannya,” pungkasnya.

Dengan adanya inisiatif perbaikan mandiri dari pihak kontraktor, diharapkan Alun-alun Konasara bisa kembali terang dan nyaman bagi masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadhan.

Namun, tanpa pengawasan dan dukungan dari DLH Konut, permasalahan perawatan taman kota ini dikhawatirkan akan terus berulang.


Laporan : Muh. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!