Hadiri Harganas, Bupati Konut Ungkap Komitmennya Tangani Stunting

Sumatera Selatan, Rakyatpostonline.Com – Puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXX, digelar di Pelataran Kantor Bupati Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (6/7/2023).

Wapres RI, Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengungkapkan, berdasarkan data SSGI 2022, prevalensi stunting Indonesia berada pada angka 21,6 persen. Oleh karena itu, negara harus mengerahkan segala daya upaya sehingga target 14 persen pada tahun 2024 dapat tercapai.

Ma’ruf mengatakan tingginya prevalensi stunting merupakan salah satu tanda masyarakat yang rapuh, ditandai karakteristik kerapuhan lainnya, seperti sikap saling curiga, sulit bekerja sama, kurang memperjuangkan kejujuran, dan melapuknya nilai-nilai integritas. Ini semua merupakan cermin dari keroposnya bangunan pada tingkat keluarga.

Orang nomor dua di Indonesia ini, meminta peran keluarga dalam mencetak generasi penerus bebas stunting diperkuat. Dia mengatakan prevalensi stunting saat ini mencapai 21,6 persen, sementara pada 2024 prevalensi stunting ditargetkan menjadi 14 persen.

“Pada peringatan Harganas ke-30 ini, saya titip kepada seluruh keluarga Indonesia untuk terus memperkokoh peranan keluarga dalam mencetak generasi penerus yang bebas stunting, fisiknya, mentalnya maupun kehidupannya. Kelak mereka menjadi generasi yang mampu mengguncang dunia, seperti yang diucapkan oleh Presiden Sukarno,” ujarnya.

Wapres mengatakan, pernikahan anak harus dihindari lantaran beresiko melahirkan anak stunting. Ia juga meminta setiap keluarga dapat memanfaatkan layanan di Posyandu dan puskesmas untuk memantau kesehatan ibu hamil dan perkembangan anak.

“Patut menjadi keprihatinan kita bersama, masih relatif tingginya angka pernikahan anak. Pernikahan anak mesti kita hindari karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, termasuk berisiko lebih tinggi menghasilkan anak stunting,” ujar Ma’ruf.

Wapres juga meminta keluarga untuk memanfaatkan layanan di posyandu dan puskesmas untuk memantau kesehatan ibu hamil, serta pertumbuhan dan perkembangan anak.

Sementara itu, Ketua BKKBN, Hasto Wardoyo dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Indonesia telah mengalami tren penurunan prevalensi stunting yang cukup siginifikan dari tahun ke tahun, namun masih berasa di atas ambang batas standar WHO, sehingga masih berkategori darurat stunting.

Senada dengan itu, Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin, kepada awak media, usai pelaksanaan kegiatan, mengungkapkan bahwa peran keluarga sangat penting dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Dalam proses peningkatan itu, keterlibatan keluarga dalam mencegah terjadinya stunting sangat fundamental guna mewujudkan generasi yang berprestasi.

Menurut Bupati Konut dua periode ini, Harganas ini tidak hanya diperingati sebagai momentum tahunan saja, namun harus dimaknai dalam rangka pengembangan sistem nilai-nilai yang ada di dalam keluarga itu sendiri.

“Karena sejatinya, jiwa kita itu terbentuk dari nilai-nilai sistem yang ada pada keluarga. Maka dari itu, pola asuh dalam keluarga sangat menentukan masa depan kita seperti apa nantinya,” ujarnya.

Dijelaskan, Harganas memiliki makna-makna perjuangan, karena hidup ini sendiri merupakan sebuah arena perjuangan. Dalam membangun sebuah keluarga, hal tersebut dibutuhkan agar tercipta keluarga sejahtera.

“Dengan dibangunnya rasa cinta di dalam keluarga, maka kelak akan menumbuhkan suatu kebahagiaan, dimana hal tersebut tercipta dalam tatanan keluarga yang memberikan sesuatu dan menjadi inspirasi menjalani kehidupan,” pungkas peraih penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo pada Harganas ke 29 di Medan tersebut.


Laporan : Syaifuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *