Buntut Pemukulan Kepala Disdikbud, BKPSDM Koltim Panggil Muchtar Syamsudin

Ketgam : ABRAHAM Plt Kaban BKPSDM Kolaka Timur

Kolaka Timur, Rakyatpostonline.Com – Kasus pemukulan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), menjadi viral.

Plt Kepala Disdikbud Koltim, diduga menjadi sasaran aksi kekerasan dari Kabid Kebudayaan, Muchtar Syamsudin, hingga saat ini peristiwa tersebut masih menunggu tindak lanjut dari pihak Pemda.

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Koltim, telah melakukan pemanggilan kepada Muchtar Syamsudin selaku Kabid yang melakukan tindakan pemukulan.

Kepala BKPSDM Koltim, Abraham, kepada awak media mengungkapkan, panggilan tersebut dijawab oleh Muchtar Syamsudin. Ia kemudian menjelaskan kronologis menurut versinya.

“Kurang lebih sama untuk kronologinya yang diberitakan oleh media,” ujarnya.

Abraham menjelaskan seharusnya pihak Kadis Dikbud yang mengalami kejadian itu, melapor kepada pimpinan bahwa ada kejadian seperti ini di dinasnya.

“Tapi kayaknya kemarin belum sempat dilapor itu, yah paling tidak hari ini seharusnya sudah dilapor kepada bupati,” jelasnya.

Ia menambahkan, BKSDM hanya menunggu perintah dari pimpinan untuk tindak lanjutnya terhadap masalah itu.

Abraham juga menuturkan, seharusnya etika seorang ASN tidak boleh melakukan hal seperti itu, apalagi ini sekelas Kadis dan Kabidnya.

“Apalagi ini di bulan suci Ramadan, harusnya mereka dapat kontrol emosi lah,” katanya.

Lanjut Abraham mengatakan, dalam penunjukkan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Kadis memang yang menerbitkan SK dan menunjuk, tetapi disisi organisasi itu berjenjang dari Kadis, Sekdis, Kabid, hingga ke Kasi.

“Kalau Kabid lain bisa menjadi PPTK kenapa Muchtar tidak bisa, harusnya kan dia bisa juga dan itu perlu kita dapat penjelasannya,” ujarnya.

Sementara itu, Muchtar Syamsudin mengatakan dirinya selaku Kabid dan bawahan Kadis, sudah tidak diberikan wewenang sesuai tugas pokok dan fungsinya.

“Sejak bulan 12 tahun kemarin, setelah kegiatan di Bau-bau, saya selalu miss komunikasi sama Kadis dan tidak diberikan ruang sampai saat ini,” ujarnya.

Ia juga mengaku seharusnya Kadis Dikbud Koltim membicarakan dan mendiskusikan kepadanya selaku bawahan ketika memang ada kesalahan.

Muchtar menyatakan, dirinya tidak mempermasalahkan jika tupoksi bidang kebudayaan dialihkan ke staf lain, asalkan itu dibicarakan lebih dulu dengannya.

“Jadi di kantor itu saya sama sekali tidak pernah dilibatkan kegiatan apapun oleh Kadis,” tambahnya.

Muchtar membeberkan, semua Kabid di Disdikbud Koltim diberi SK penugasan sebagai PPTK, namun hanya dirinya selaku Kabid Kebudayaan yang tidak ditunjuk melalui SK selaku PPTK, melainkan hanya dialihkan ke staf lain dalam hal ini bawahannya.

“PPTK itu jabatan yang melekat di Tupoksi. Seluruh kantor atau OPD kalau masih ada kepala bidang maka dia sekaligus PPTK-nya. Di kantor semua Kepala Bidang itu adalah PPTK, (hanya) saya yang bukan,” ungkap Muchtar.

Muchtar mengaku sangat kesal kepada Herman selaku Kadis yang seolah memperlakukannya hanya sebagai pajangan, tidak difungsikan sama sekali sebagai Kabid Kebudayaan.

Muchtar mengungkapkan, sebelumnya juga ada beberapa SK kegiatan terkait tupoksi di bidang kebudayaan, namun bukan dirinya yang diberi SK untuk menjalankan tugas tersebut.


Laporan : Asrianto

Editor : Wal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *