Pentingnya Peran Generasi Muda Melestarikan Kebudayaan di Bombana

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Bombana, Rakyatpostonline.com |
Era Globalisasi ini perubahan pola hidup masyarakat yang semakin modern, akibatnya masyarakat khususnya Pemuda cenderung untuk memilih kebudayaan yang baru dan lebih praktis. Olehnya itu dibutuhkan peran serta pemuda dalam menjaga, memelihara dan melestarikan kebudayaan khususnya kebudayaan yang ada di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pemuda dimasa ini beranggapan bahwa menjaga, memelihara dan melestarikan budaya lokal tidak memiliki manfaat, hal tersebut dibuktikan dengan adanya pergeseran nilai-nilai budaya dikalangan pemuda yang condong ke budaya barat. Padahal kebudayaan memegang peranan sangat penting dalam menopang perekonomian dan pembangunan suatu daerah, terkhusunya daerah Bombana.

Ada indikasi krisis karakter dan identitas serta integritas dikalangan generasi muda saat ini, hal ini bisa dibilang cukup mengkhawatirkan karena apabila nilai nilai kebudayaan hilang, masyarakat kita khususnya pemuda akan hilang fondasi etik dan landasan fundamental sehingga berpotensi terjadinya gangguan kamtibmas yang dilakukan oleh pemuda.

Salah satu tokoh pemuda Desa Pulau Tambako, Kecamatan Mataoleo, Kabupaten Bombana, Haerudin mengatakan, dalam rangka menjaga,  memelihara dan melestarikan budaya lokal yang ada di Bombana dapat dilakukan dengan berbagai cara.

“Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat khusunya kita sebagai generasi muda antara lain. Pertama, Pemuda harus memiliki kemauan mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,” Ungkap, Haerudin, saat ditemui awak Rakyatpostonline.com.

Lebih lanjut, Haerudin menerangkan, yang kedua, pemuda harus ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan kebudayaan. Ketiga, Pemuda dapat mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap bertahan.

“Keempat, Pemuda harus mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain. Dan terakhir, pemuda dapat mempraktikan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari hari, misalnya budaya berbahasa. Serta, Pemuda harus menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki,” Jelasnya.

Upaya dalam menjaga, memelihara dan melestarikan budaya yang ada di Bombana, tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada pemuda, melainkan kepada semua lapisan masyarakat.

“Selain itu pemerintah kabupaten sampai dengan pemerintah tingkat bawah dalam hal ini Kelurahan/Desa mempunyai ide atau program yang dapat menanamkan nilai nilai kebudayaan dalam diri pemuda, ” Papar, Haerudin.

Hal senada dikatakan, Anton Ferdinan, Selaku Ketua Tim Ahli Cagar Budaya sangat mengapresiasi partisipasi pemuda desa pulau tambako, salam menjaga dan melestarikan kebudayaan di kabupaten.

“Partisipasi itu kita harapkan Pemuda di desa memberikan informasi dan data terkait peninggalan- peninggalan yang diduga Cagar Budaya sehingga memudahkan dalam Inventarisasi,” Jelas, Anton Ferdinan.

Selain itu, Anto Ferdinan berharap kepada generasi muda dan terkhusus semua pihak untuk lebih memberikan perhatian pada peninggalan cagar budaya.

“Genarasi muda harus turun tangan menjaga kelestarian budaya kita yang di Bombana. Bila ada cagar-cagar budaya yang tersembunyi maka silahkan inventarisir supaya mendapatkan perhatian kepada semua pihak,” Pungkasnya. (*)


Laporan : Rian Samrin
Editor : M. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *