[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Klick Bacakan Berita“]
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatu, Syalom, Salam Sejahtera, Om Swastiastu, Salam kebajikan.
Tepat tanggal 23 Maret 2020, Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yang tergabung dalam ALIANSI RAKYAT SULTRA MENGGUGAT, melakukan Aksi Unjuk Rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Perlu di ketahui bersama, bahwa Rencana aksi ini di laksanakan, mulai tanggal 15 Maret 2020, sebelum keluarnya surat MAKLUMAT KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Dalam Pertemuan Tersebut di lakukan Sebanyak 5 Kali. Guna untuk mengkaji serta membahas segala Teknisi Lapangan. Pertemuan ini membuktikan bahwa Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi RAKYAT SULTRA MENGGUGAT, Tidak bermaksud untuk melanggar Surat MAKLUMAT yang di keluarkan Oleh Kapolda Sultra.
Adapun pernyataan sikap ALIANSI RAKYAT SULTRA MENGGUGAT, menyatakan dengan tegas menolak ‘OMNIBUS LAW’ dan segala dampaknya, dan kemudian menyerukan persatuan kepada seluruh Rakyat Sultra, untuk mengorganisir ‘AKSI DAMAI’ dengan secara bersama-sama Menuntut.
Pertama, Mendesak kepada DPRD Provinsi Sultra, Untuk menghentikan RUU OMNIBUS LAW. Kedua, Mendesak kepada kepolisian Republik Indonesia (RI), untuk menyelesaikan kasus penembakan 2 mahasiswa Universitas Halu Oleo. Ketiga, Mendesak kepada pemerintah Provinsi SULTRA untuk meliburkan para tenaga kerja di seluruh wilayah SULTRA, yang rentan terpapar COVID-19.
Jelas pada poin tuntutan ke -3, Bahwa Aliansi Rakyat Sultra menggugat mendukung penuh Pemerintah untuk larangan berkumpul, dengan pemerataan seluruh pihak seperti Pasar, Mall, bahkan pertambangan-pertambangan yang sampai detik ini belum di liburkan.
Bagi saya seharusnya, kita yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Sultra Menggugat, mendapat dukungan penuh dan mengharapkan untuk segera ‘MEMBEBASKAN MAHASISWA’ yang di tangkap dengan berbagai pertimbangan.
Adapun yang tertangkap termasuk KETUA DPM Fisip Bersama dengan anggota DPM FISIP, Ketua MPM UHO, Ketua Bem Fisip, Ketua Bem Teknik, dan kawan-kawan lainnya. *
(Tulisan : Norman Paiman. P)