ESDM Lakukan Penyelidikan Geologi di Laimeo, BPBD Konut Harap Solusi Permanen

Petugas ESDM bersama tim melakukan penyelidikan geologi di bibir pantai Laimeo untuk mengidentifikasi penyebab abrasi dan potensi solusi teknis permanen.

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi melakukan penyelidikan geologi teknik terhadap bencana abrasi yang melanda pesisir Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Jumat (31/10/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas laporan kerusakan yang cukup parah, akibat abrasi pantai yang terus menggerus wilayah pemukiman warga.

Tim ahli geologi dari Kementerian ESDM yang dipimpin oleh Diini Kusciptasusanti, S.T., turun langsung meninjau lokasi terdampak abrasi sekaligus menurunkan sejumlah peralatan teknis yang dibawa dari pusat. Penyelidikan ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari, sejak 31 Oktober hingga 5 November 2025.

BPBD Konawe Utara bersama tim ESDM, aparat TNI-Polri, dan pemerintah daerah melakukan rapat koordinasi membahas penanganan abrasi Laimeo dan langkah tindak lanjut hasil penyelidikan geologi.

Turut mendampingi kegiatan tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara, Muh. Aidin, S.Kep., M.M., bersama Sekretaris BPBD, Galib, S.TP., M.AP., Kepala Bidang Kedaruratan Arif Rahman, S.E., serta para anggota BPBD lainnya.

Baca Juga :  Satgas Kamtib RI Sambangi Konut, Ikbar Tegaskan Tata Kelola Berkeadilan

Kehadiran mereka menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam upaya mitigasi bencana di wilayah pesisir. Selain itu, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari unsur TNI, aparat pemerintah desa, serta masyarakat setempat yang turut memfasilitasi kelancaran kegiatan lapangan.

Dalam keterangannya, Ketua Tim Geologi Kementerian ESDM, Diini Kusciptasusanti, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan serangkaian pengukuran dan pengambilan sampel tanah di titik-titik yang terdampak abrasi paling parah.

Pihaknya akan meneliti faktor penyebab utama abrasi di wilayah ini, termasuk kondisi geoteknik tanah, struktur geologi, serta pengaruh pasang surut air laut.

Baca Juga :  Kesaktian Pancasila, Abuhaera Kobarkan Semangat Persatuan Bangsa di Konut

“Hasil penelitian ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam menentukan langkah penanganan yang tepat dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Konawe Utara, Muh. Aidin, S.Kep., M.M., mengungkapkan apresiasi dan harapan besarnya atas perhatian pemerintah pusat terhadap kondisi bencana di wilayahnya.

Ia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Kementerian ESDM yang telah menurunkan tim ahli ke Konawe Utara. Harapannya, dari hasil penelitian ini akan lahir rekomendasi konkret untuk penanganan abrasi secara permanen, bukan hanya solusi sementara.

“Karena dampak abrasi ini sudah mengancam pemukiman warga dan fasilitas umum,” ujarnya.

Tim teknis melakukan pengeboran dan pengambilan sampel tanah di kawasan pantai Laimeo sebagai bagian dari survei geologi untuk mitigasi abrasi.

Senada dengan itu, Sekretaris BPBD Konut, Galib, S.TP., M.AP., juga berharap agar hasil kajian geologi ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam menyusun program mitigasi bencana berbasis data ilmiah. BPBD ingin agar penanganan abrasi di Konawe Utara dilakukan secara terencana dan berkelanjutan.

Baca Juga :  Wabup Konawe Utara Pimpin Sosialisasi Pajak ke Perusahaan Tambang

“Harapan kami, ada kolaborasi lintas sektor yang kuat baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten, untuk melindungi masyarakat pesisir dari ancaman abrasi yang terus meningkat akibat perubahan iklim,” ujarnya.

Di akhir kegiatan, tim dari Kementerian ESDM bersama BPBD Konawe Utara menegaskan komitmen untuk terus berkoordinasi dalam setiap tahapan penelitian hingga pada proses penyusunan rekomendasi teknis yang akan menjadi dasar kebijakan mitigasi dan penanggulangan bencana di masa mendatang. (**)


Laporan: Syaifuddin 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!