Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Pemerintah Desa Wunduhaka, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara (Konut), menegaskan komitmennya dalam memperkuat pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan melalui pengelolaan anggaran yang bertahap dan terukur sepanjang 2024–2025.
Kepala Desa Wunduhaka, Muhammad Sadam Hidayad AT, S.Hut., M.M., memaparkan sejumlah program prioritas yang tengah berjalan.
Sadam berkomitmen menjadikan program-program prioritas sebagai pedoman utama dalam setiap langkah pembangunan desa.

Langkah ini diambil untuk memastikan setiap kebijakan dan kegiatan pembangunan selaras dengan kebutuhan masyarakat serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan.
Pemerintah Desa Wunduhaka, fokus pada program prioritas merupakan wujud keseriusan pemerintah desa dalam mempercepat pemerataan pembangunan, meningkatkan pelayanan publik, dan memperkuat perekonomian warga.
“Program prioritas menjadi panduan kami agar pembangunan tidak hanya terencana, tetapi juga tepat sasaran dan membawa manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Muhammad Sadam.
Tahap Pembangunan Balai Kemasyarakatan

Pada Tahap I (2024), desa telah memulai pembangunan Balai Kemasyarakatan, disertai program Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 34 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Di bidang pemberdayaan ketahanan pangan, realisasi kegiatan meliputi:
- Penanaman kayu larebao beserta ransum pemeliharaan,
- Pengadaan 27 unit tandon air,
- Penyaluran 76 liter herbisida,
- Penyediaan pupuk dan 10 unit tangki semprot.

Sadam menjelaskan, Tahap II (2025) masih fokus pada pembangunan Balai Kemasyarakatan.
“Progresnya dimulai dari nol, termasuk pekerjaan penimbunan dengan alokasi Rp120 juta pada 2024. Untuk tahun ini kami anggarkan Rp300 juta, dan kami targetkan selesai dalam tiga tahap hingga tahap finishing,” terangnya.
Penyediaan Air Bersih dan BLT

Awalnya, pemerintah desa merencanakan dua unit sumur bor di Dusun 2 dan Dusun 3. Namun setelah dilakukan kajian geologi, program tersebut disesuaikan.
“Kami sudah melaporkan perubahan rencana kepada pendamping desa dan dituangkan dalam berita acara,” ujar Sadam.
Sebagai gantinya, 27 unit tandon air didistribusikan ke tiga dusun. Khusus Dusun 2, setiap kepala keluarga menerima 12 unit, dan pola serupa berlaku di Dusun 3. Program BLT dijadwalkan cair satu kali lagi pada 2025.
Ketahanan Pangan dan Penyertaan Modal

Bidang ketahanan pangan menjadi perhatian utama dengan serapan anggaran 20 persen melalui penyertaan modal. Tim Kelompok Kerja (Pokja) telah menyusun sejumlah langkah strategis, di antaranya:
- Persawahan seluas 3 hektare untuk penanaman padi,
- Perkebunan dan peternakan ayam petelur yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Kami memilih fokus pada peternakan ayam petelur karena potensi dan ketersediaan sumber daya di Desa Wunduhaka mendukung pengembangan usaha tersebut,” jelas Sadam.
Pemerintah Desa Wunduhaka menekankan bahwa seluruh program ini dirancang untuk memperkuat kemandirian desa, memastikan ketahanan pangan jangka panjang, dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Sadam berharap dukungan masyarakat dan sinergi dengan pemerintah kecamatan serta kabupaten terus terjaga agar seluruh tahap pembangunan dapat selesai sesuai target dan memberikan manfaat nyata bagi warga desa. (**)
Laporan : Syaifuddin